Namun, di tempat yang tidak terlihat Jose, tatapan Aura menjadi muram.Setelah masuk ke dalam kamar itu, Jose membungkuk dan duduk di sofa di dalam kamar itu. Saat menoleh dan melihat Aura yang masih berdiri di ambang pintu, dia mengernyitkan alisnya. "Kemari."Nada bicara Jose terdengar sangat muram, sepertinya sedang kesal.Aura berdeham dan mengangkat tangan untuk menyentuh ujung hidungnya, lalu mendekat sambil memaksakan senyumannya. "Kenapa kamu bisa datang ke Kota Yugos?"Jose mengernyitkan alisnya. "Dari nada bicaramu, kamu sepertinya nggak mau bertemu denganku."Aura menjawab memang benar dalam hati. Namun, karena tahu sifat Jose, dia tidak berani langsung menjawabnya."Mana ada," kata Aura sambil tersenyum. Seandainya senyumannya bisa terlihat lebih tulus, itu akan lebih baik.Jose menyipitkan matanya dan menatap Aura, tatapannya seolah-olah bisa menembus jiwa seseorang.Melihat tatapan Jose, Aura merasa tertekan. Dia tertegun sejenak, lalu menoleh dan bertanya pada Jose, "Mau
Read more