Ivy mengangkat alis, menatap kejantanan Ethan tanpa malu-malu. Padahal, baru beberapa menit lalu ia begitu gelisah, cemas, dan kacau. Hanya karena bercinta dengan Ethan, membuatnya bisa melepas semua beban itu sejenak. “Tentu saja muat,” angguk Ivy, lalu mulutnya terbuka perlahan, sedikit diberi efek dramatis sebelum batang Ethan berakhir dalam mulutnya. “Oh—akh! Sssh,” desis Ethan, tak kuasa menahan suara dan rasanya. Matanya memejam sesaat, sebelum akhirnya terbuka lagi untuk meminta lebih. Tangannya menekan kepala Ivy yang sedang menyesuaikan dengan cepat. “Akh, Istriku! Emm–yah, teruskan ...” racaunya lagi, memajukan pinggulnya, menahan kepala Ivy agar siap ia maju mundurkan perlahan-lahan. Sementara Ivy, awalnya sulit dan canggung, namun ia menekan batas dirinya. Ia bahkan lupa apakah sebelum-sebelumnya pernah bercinta seperti ini atau tidak dengan Ethan. Kepalanya segera dipenuhi oleh kepuasan dan Ethan. Segala macam kerumitan masalahnya sedikit sirna, begitu saja.
Last Updated : 2025-10-28 Read more