Ivy tidak langsung menjawab. Beberapa detik, ia hanya menunduk menatap tangannya yang gemetar pelan tanpa ia sadari. Bagian dalam dadanya penuh, sesak oleh sesuatu yang bahkan ia sendiri sulit jelaskan. Ia menarik napas panjang, menenangkan diri sebelum akhirnya berkata pelan, tapi jelas suaranya, “Ethan … apa yang akan kukatakan ini bukan jawaban. Aku tidak sedang mengambil keputusan.” Ethan mengangguk sedikit. Ia mendengarkan, menunggu, tanpa menyela. “Seperti permintaanmu tadi, aku cuma akan memberimu kesempatan,” lanjut Ivy. Tegas, namun bukan bernada dingin. “Jadi jangan salah paham.” Ia menghela napas lagi, kali ini lebih lembut. “Untuk sekarang, jangan pergi dulu.” Melunak yang bukan berarti ia luluh seketika. Dan ada perubahan halus di wajah Ethan. Seperti kelegaan kecil yang ia tahan agar tidak terlihat berlebihan. “Baik,” jawabnya pelan, merasa tenang. Seolah satu kalimat Ivy barusan cukup baginya untuk bertahan. Ivy tidak menatap Ethan lagi, tapi ia juga tidak menega
Last Updated : 2025-11-15 Read more