All Chapters of Melepas Cinta, Menggapai Diri: Chapter 221 - Chapter 230

Pokoknya, dia harus mendapatkan surat pernyataan damai yang ditandatangani langsung oleh Wanda.Wanda tersenyum dan balik bertanya, "Menurutmu, mungkinkah aku akan menandatangani surat pernyataan itu?"Pria itu berkata dengan tidak sabar, "Aku kasih kamu satu kesempatan, sebutkan saja harganya."Harvey langsung menyerahkan selembar cek kosong.Wanda menerima cek itu, lalu menyeringai, "Berikan aku pena."Uang yang datang sendiri, tentu tak ada alasan untuk ditolak.Harvey menoleh pada pengacaranya, dan pengacara itu segera menyerahkan pena padanya.Wanda segera menuliskan angka pada cek itu.Dia menyerahkan cek itu kembali pada Harvey. "Kamu tanda tangani dulu."Saat Harvey melihat angka yang ditulis Wanda di cek, napasnya langsung tercekat."Dua ratus miliar?" Tatapan pria itu tajam dan kelam, seperti tinta pekat yang tak bisa mengalir.Dia mengejek dengan nada meremehkan, "Kamu sedang melakukan pemerasan!"Wanda segera berkata, "Pak polisi, kalian lihat sendiri, Harvey yang memberika

Jika saat ini Harvey berhadapan langsung dengan Nadya, dia pasti akan menyadari bahwa ada yang tidak beres dengan emosi Nadya."Pak Harvey, aku sudah menulis naskah permintaan maafnya."Suara pengacara terdengar dari dalam ponsel.Harvey kembali melirik waktu di ponsel Wanda.Dia memerintahkan pengacara di pihak Nadya, "Rekam video, suruh dia membacakan permintaan maaf itu."Pengacara membawa tripod, memasang ponsel, lalu menempatkan lembaran naskah di samping ponsel, agar Nadya bisa melihat langsung ke kamera dan membaca isi naskah itu.Nadya nyaris menggigit lidahnya sampai berdarah.Wanda benar-benar sudah kelewatan!!Namun, dia segera teringat, selama dia bisa ikut serta dalam kompetisi balap internasional itu, di mata Harvey, dia akan menjadi orang yang telah mewujudkan keinginan terakhir Nancy, dan setelah itu, dia akan menjadi wanita yang paling istimewa di sisi Harvey!Asalkan dia bisa ikut lomba, reputasinya yang hancur sekarang, serta teman-teman pria yang akrab dengannya, se

Kegaduhan yang dibuat Nadya terlalu besar, hingga para staf yang lewat pun menoleh penasaran."Siapa dia? Gayanya heboh sekali, tapi kelihatannya bukan selebritas juga!"Seorang staf menjulurkan leher, dan saat melihat wajah Nadya, ekspresinya langsung berubah menjadi kecewa dan bingung.Staf lain menyilangkan tangan di dada, lalu mencibir, "Dia itu pembalap amatir yang diselipkan sponsor ke dalam ajang balap eksibisi, Nadya Jinata."Meski balap eksibisi dalam ajang balap internasional ini bukanlah pertandingan resmi,pembalap yang bisa tampil di pembukaan biasanya adalah pembalap aktif kelas dunia, pembalap pensiunan yang pernah meraih penghargaan besar, atau manajer dan pengusaha besar yang berjasa besar pada dunia balap.Hanya orang-orang seperti itulah yang pantas tampil di balap eksibisi untuk menyemarakkan suasana.Sedangkan Nadya tidak punya prestasi, tidak punya nama. Ketika namanya muncul di daftar peserta, semua pembalap lain bertanya, siapa itu?Setelah diselidiki, semua lan

Dia tahu bahwa kata-kata yang diucapkannya akan menjadi duri bagi Wanda.Dan dia memang berniat menusukkan duri itu untuk melukai Wanda.Setelah Jojo mengatakan hal itu, dia menatap Wanda seperti seorang pemenang, menunggu ekspresi sedih dan sakit muncul di wajah Wanda.Orang terdekatlah yang paling tahu bagaimana menyakiti dirimu sedalam-dalamnya.Seorang wanita seperti Wanda yang lahir di desa dan sama sekali tidak paham soal balapan, sama sekali tidak pantas menjadi ibu dari putra keluarga Ferdian!"Jojo, kalau aku bisa juara satu dalam pertandingan eksibisi, bagaimana?"Nadya memicingkan mata, menyembunyikan senyum dingin yang perlahan muncul.Perkataan Jojo tadi benar-benar membuatnya kesal.Dia sudah tulus terhadap Jojo dan mencurahkan banyak perhatian padanya.Namun, begitu mendengar nama Luna, Jojo langsung melupakan janjinya kepada Nadya untuk membantu wanita itu menjadi ibu barunya.Setelah malam itu di lereng Peternakan Megaloka, citra Nadya sebagai sosok kuat dan tak terkal

Alis Wanda berkerut sedikit, rona cemas sekilas melintas di wajahnya.Lima tahun ini, dia terus berusaha memperbaiki sifat Jojo, tetapi seluruh keluarga Ferdian justru selalu mengatakan pada Jojo bahwa dia benar, hanya karena dia adalah cucu sulung keluarga Ferdian, calon pewaris Perusahaan Ferdian. Apa pun yang dia lakukan, semuanya dianggap benar.Begitu dia mulai berprasangka terhadap ibunya, hubungan antara dia dan Wanda pun seolah terhalang oleh sebuah gunung besar.Wanda berjalan ke dekat lemari, mengambil helm dan berkata pada Irfan, "Tolong bantu aktifkan senter di ponselku."Irfan mengaktifkan fungsi senter di ponselnya sendiri, lalu melangkah mendekat, "Ada apa?"Wanda meminta Irfan memegang ponsel dan menyorot ke dalam helm. Seketika, beberapa serangga kecil, bahkan lebih kecil dari butiran pasir, beterbangan keluar.Serangga-serangga itu menabrak cahaya terang dari lampu kamera, baru kemudian terlihat dengan jelas.Irfan terkejut dan bingung, "Kenapa bisa ada serangga di da