"Hm, ada apa?" tanya Brian dengan suara datar. "Kenapa kamu seperti itu, Brian. Aku menghubungi kamu karena ingin membicarakan pernikahan kamu. Apa kamu tidak malu, Brian dikatakan tidak normal. Ingat, aku malu punya anak yang tidak normal," ucap seorang pria yang membuat Brian semakin emosi. "Kalau malu jangan anggap aku anakmu. Dan aku juga tidak mau memiliki ayah yang arogan sepertimu, Tuan Murdock," sahut Brian yang tak kalah emosi dengan ayahnya. "Kurang ajar kamu. Beraninya kamu katakan itu padaku. Aku ini ayahmu, bukan temanmu. Jadi, jaga sikapmu. Apa karena perusahaan itu sudah kamu akuisisi makanya kamu sombong? Jangan sombong Brian. Aku ini ayahmu, aku tahu kau berjasa dengan keluarga tapi ingat, aku masih berhak atas hidupmu, paham kamu!" bentak Tuan Murdock dengan kencang. Brian semakin membenci ayahnya. Di saat perusahaan keluarga diambang kehancuran dialah yang membantu. Tapi, di saat dia butuh kasih sayang dari kedua orang tuanya, mereka tidak pernah muncul dan ngga
Terakhir Diperbarui : 2025-05-20 Baca selengkapnya