All Chapters of Wanita Rahasia Sang Mafia: Chapter 21 - Chapter 30

"Kenapa? Apa ada yang menguping pembicaraan kita ya? Tapi siapa?" tanya Miko yang tidak melihat siapapun di sekitar tempat mereka mencari orang yang memata-matai mereka. "Tidak ada siapapun. Mungkin kamu salah lihat atau mungkin kamu ngantuk, Brian. Lebih baik tidur saja, tidak perlu ke markas. Besok saja pergi ke markas. Lagi pula rencana kita sudah disusun tadi, tinggal eksekusi saja," ucap Mullen yang meminta kepada Brian untuk tidur.Karena dia yakin Brian pasti lelah hingga dia berhalusinasi. Brian hanya bisa diam, dia masih melihat ke arah sekeliling untuk mencari orang yang dia curigai tadi. Tapi, tidak ada sama sekali orang ditempat di mana dia berdiri. Akhirnya Brian memutuskan untuk masuk ke dalam lift. Mungkin benar jika dia harus istirahat sejenak. Miko dan Mullen melihat Brian masuk ke dalam lift menghela nafas. "Menurutmu, dia lihat apa, ya tadi. Apa dia lihat hantu. Setahuku, rumah ini tidak ada hantunya. Yang hantu itu mungkin kita berdua karena sering keluyuran mal

Esok harinya Brian, Bella sudah duduk di meja makan bersama dengan Miko dan Mullen. Miko memicingkan mata ke arah Bella. Dia sangat kesal dengan kejadian tadi malam. "Untung saja jantungku masih bertahan di tempatnya. Bagaimana kalau jantungku tidak bertahan. Mungkin sekarang ini pasti akan adanya pemakaman untukku," gumam Miko yang masih didengar oleh Brian, Bella dan Mullen. "Masih ada untungnya, bukan. Lagi pula, salah sendiri kenapa kamu keluar malam-malam. Harusnya kamu di dalam tidur bukannya keluar," sahut Mullen dengan senyuman mengejek. "Ck, diam kamu. Aku ini keluar karena ada sebabnya. Bukannya keluar begitu saja. Aku haus dan lapar. Keterlaluan kamu Anabelle," omel Miko lagi. Brian hanya tersenyum kecil, dia tahu kejadian tadi malam pasti membuat Miko kesal. Tapi, dia bisa apa. Istrinya memang jahil dan dia bersyukur Bella tidak marah atau takut kepadanya setelah dia tahu siapa dia sebenarnya. "Ayo kita pergi dari sini. Sudah jam berapa ini. Kalian mau terlambat dan d

Mullen dan Bella hanya diam. Mereka milih untuk tidak banyak bicara mereka terlalu malas untuk membuat keributan. Orang tersebut masuk dan dia adalah Elly. Elly masuk ke dalam lift dan berdiri di depan Bella dn Mullen. Elly yang kesal karena Brian tidak mau menemui dia, memutuskan untuk membuat Bella yang mendapatkan balasannya dari dia. Elly berbalik dan menatap Bella dan Mullen secara bergantian. "Namamu siapa?" tanya Elly dengan wajah arogan dan sombong. "Bella, Nona," jawab Bella singkat. Elly menganggukkan kepala dan melihat Bella dari atas sampai bawah. Tidak ada istimewanya sama sekali. Lebih cantik dia dari Bella, pikir Elly. "Sudah berapa lama di kantor ini dan apakah selama di kantor ini kamu godain calon suamiku itu?" tanya Elly dengan sombongnya mengatakan apakah Bella menggoda calon suaminya. "Saya godain calon suami Anda selama bekerja di sini begitu?" tanya Bella lagi. Elly menganggukkan kepala, dia membenarkan apa yang Bella katakan. Elly mendekati Bella dan men

Sherin berusaha untuk tenang, dia takut dengan apa yang dikatakan oleh Miko kepadanya tentu saja dia tidak ingin mencari masalah dengan Miko karena saat ini perusahaannya benar-benar hancur dibuat oleh Brian. Brian sungguh mengerikan dimatanya. Mark masih menunggu apa yang Sherin katakan. Namun, Sherin tidak sedikitpun mengatakan sesuatu dia keringat dingin saat Mark menatapnya. "Kita pulang saja. Aku mau pulang sekarang. Ayo kita pulang, Sayang," ajak Sherin yang menarik tangan Mark untuk pergi. Sherin tidak berani melawan kekuasaan Murdock. Lebih baik dia pergi selamatkan diri. Dan dia juga merinding saat melihat bagaimana Brian memperlakukan Elly dengan kejam hanya karena Bella disakiti. Jadi, Sherin takut bernasib sama, lebih baik dia pergi dari tempat ini. Nanti akan dia pikirkan bagaimana solusi atas masalah yang terjadi dengan proyeknya. Mark yang diajak pergi oleh Sherin hanya ikut tanpa banyak suara, tapi dia memandang ke arah Miko yang saat ini juga memandang ke arahnya

Miko dan Mullen segera pergi dari ruangan Brian. Mereka akan melakukan apa yang Brian perintahkan. Sedangkan Bella langsung ke ruangannya. Tapi, sebelum ke ruangannya Bella ke kamar mandi. Dia ingin mencuci wajahnya biar lebih segar karena perlakuan Brian membuatnya panas dingin. "Akh, aku merasakan ada kupu-kupu yang terbang. Aah begini ya, jatuh cinta lagi," cicit Bella yang memegang jantungnya yang berdegub kencang saat dia memikirkan bagaimana tadi dia dan Brian ciuman di depan orang dan pengakuan Brian ke dia begitu sebaliknya seperti ada kelegaan yang bersemayam di hatinya. Bella masuk ke bilik toilet dan dia mulai melakukan aktivitas. Saat Bella berada dalam toilet terdengar beberapa orang masuk dan berbicara yang ada sangkut pautnya dengan dia dan Brian. "Aku dengar Bella itu menggoda Tuan Murdock. Apa kalian tahu akan hal itu?" tanya salah satu wanita yang memulai pembicaraan. "Ah? Kamu tidak salah?" tanya yang lain. "Aku tidak bohong pada kalian. Aku dengar tadi saat ca