Mesin mobil Aslan meraung ringan di jalan aspal, melaju dengan kecepatan tinggi. Tangan kirinya menggenggam erat kemudi, sementara tatapannya penuh konsentrasi, menembus tujuan yang telah ia rancang dengan teliti sejak berhari-hari lalu. Namun, satu getaran dari ponsel di dashboard membuat geraham Aslan mengeras. Nama itu lagi.Sandra.Ia menghela napas dalam, lalu menepikan kendaraan di bawah rindang pohon yang tumbuh di pinggir jalan. Dengan jengkel, Aslan menyambar ponsel dan mendekatkannya ke telinga.“Apa lagi, Sandra? Aku baru keluar dari kantor,” suaranya tajam dan tak sabar.“Aku sudah tiba di depan klinik,” jawab Sandra dari seberang, suaranya terdengar bergetar. “Tapi aku takut, Aslan. Tolong temani aku, hanya sebentar.”Aslan menegakkan tubuh, kepalanya mendongak menahan emosi yang mendesak. “Kau pikir aku pengangguran?” tukasnya. “Aku sedang menjalankan rencana besar. Ini bukan waktunya menuruti rengekanmu, Sandra.”“Tapi… aku benar-benar tidak berani sendiri,” Sandra m
Terakhir Diperbarui : 2025-07-06 Baca selengkapnya