Lorong-lorong supermarket terasa jauh lebih menyenangkan saat dilalui berdua. Anaby dengan semangat menyisir rak-rak bahan makanan, mencari ayam segar, kentang berkualitas baik, serta bahan-bahan untuk membuat puding roti. Setiap kali tangan Anaby menjangkau sesuatu, Michael berdiri di sampingnya. Pria itu siap menampung, membantu memilih, atau sekadar menatap istrinya dengan sorot mata penuh kekaguman.“Ayamnya harus yang bagian paha, lebih juicy,” gumam Anaby sambil memeriksa label kemasan.Michael mengangguk cepat. “Baik, Sayang. Yang ini? Atau yang tanpa kulit?”“Yang ada kulitnya. Untuk dipanggang lebih enak,” jawab Anaby, mantap.Tanpa perlu diperintah, Michael meraih madu botol kaca yang disusun rapi di etalase. Membaca komposisinya satu per satu, dan memasukkannya ke kereta dorong dengan ekspresi yakin. Ia juga mengambil stroberi dan apel untuk pencuci mulut. Setelah membayar di kasir, Anaby bersiap untuk kembali ke rumah Prof. Hansel. Namun, mobil berhenti lebih dulu di seb
Last Updated : 2025-06-15 Read more