"Kalaupun aku mati sekarang, nggak ada hal yang kusesali lagi ....""Alyana."Nathan menyela sebelum Alyana menyelesaikan kata-katanya. Dia tidak sanggup mendengar lebih jauh.Dulu, Alyana akan segera mengalihkan topik, tetapi kali ini dia tetap melanjutkan kata-katanya."Ketika aku tahu aku sakit, aku merasa hancur. Apa salahku sampai Tuhan memperlakukanku seperti ini? Aku masih muda, tapi sudah harus bersiap meninggalkan dunia.""Setelah tenang, aku pun berpikir, sisa hidupku ini harus kujalani untuk diriku sendiri. Tapi hidup seperti apa yang kuinginkan? Saat itu, aku pun nggak tahu.""Kemudian, aku bertemu kamu, bertemu Andreas, melakukan banyak hal yang dulu nggak berani kupikirkan. Bahkan, aku mulai berkhayal ... berharap bisa hidup lebih lama ....""Cukup."Suara Nathan bergetar, seperti memohon.Namun, Alyana tenggelam dalam pikirannya sendiri, tidak menangkap perubahan itu."Sebenarnya, Tuhan sudah cukup baik padaku. Sebelum aku dijemput, semuanya sudah dikembalikan padaku. La
Baca selengkapnya