All Chapters of Dibutakan Cinta Mantan Suami: Chapter 31 - Chapter 40

“Dia hanyalah anak yang kamu dapatkan dengan menghalalkan seribu satu cara. Kamu sendiri yang nggak berguna, nggak bisa melahirkan anak yang sehat. Kenapa malah salahkan aku?”Jackson memiringkan wajahnya, tetapi masih tidak terlihat kehangatan apa pun di wajahnya. Bahkan saat melihat Aurelia, tersirat sedikit ejekan di matanya.“Jangan-jangan kamu sudah lupa? Waktu itu bagaimana kamu nggak tahu malu merangkak ke atas ranjangku? Bagaimana kamu menyusun siasat untuk bisa melahirkan anak ini. Berhubung kamu suka anak-anak, oke, aku akan kasih satu buat kamu.”Usai berbicara, Jackson melangkah maju, mencengkeram dagu Aurelia dan langsung menciumnya.Jijik! Rasanya sangat amat jijik!Sebelumnya Aurelia tidak pernah merasakan rasa jijik seperti ini. Dia berusaha sekuat tenaganya untuk mendorong Jackson.“Kita sudah cerai. Jackson, bisa nggak kamu lebih tahu malu!”Jackson sungguh tidak menyangka, padahal dia berinisiatif untuk mencium Aurelia, Aurelia malah mendorongnya.Terlihat sedikit ra

“Aku sudah nggak kenapa-napa!”Aurelia merasa agak buru-buru. Bukannya dia hanya mengalami keretakan pada tulangnya, apa perlu dia beristirahat lagi?Namun, Lucian langsung mengabaikan kata-kata Aurelia. Dia menggendong Aurelia, lalu menurunkannya perlahan ke atas ranjang. “Istirahat dengan baik.”Lucian memang dominan, tetapi dia tetap bersikap lembut. Semuanya terasa seperti beberapa tahun lalu, tetapi juga terasa tidak begitu sama. Entah kenapa, jelas-jelas mereka berdua sudah berpisah selama beberapa tahun. Namun, mereka malah tidak merasa asing sama sekali. Rasa kompak itu benar-benar tidak bisa dideskripsikan dengan kata-kata.“Kamu istirahat dulu. Aku akan bawakan sedikit makanan buat kamu.” Lucian tersenyum, lalu membalikkan tubuhnya berjalan keluar.Ketika melihat bayangan tubuh Lucian, rasa hangat mulai menjalar di dalam hati Aurelia.Pada saat ini, Zola membuka pintu kamar dan memasuki ruangan.“Aurelia, aku benar-benar nggak pernah bertemu wanita murahan seperti kamu. Apa k

Lucian sungguh tidak menyangka, padahal dirinya hanya pergi ke luar negeri untuk mengenyam pendidikan saja, dia malah melewatkan begitu banyak hal.Waktu itu, saat Lucian berada di luar negeri dan mendengar kabar Aurelia telah menikah dan melahirkan, dia benar-benar merasa terpuruk dan hidup dengan mabuk-mabukan selama beberapa waktu. Awalnya dia pikir, perasaan itu hanya sepihak dari dirinya saja, tapi sekarang saat mendengarnya, sepertinya dia mulai menangkap makna lain di baliknya.“Sudahlah, sekarang kamu pasti sangat lelah. Lebih baik kamu pulang dan istirahat beberapa hari. Setelah kamu merasa lebih baik, kamu baru mencariku. Aku akan membawamu mulai bekerja di perusahaan.” Lucian mengusap kepala Aurelia dengan perlahan. Suaranya terdengar lembut.Ketika melihat sosok Lucian, Aurelia merasa ada sedikit percikan api mulai membara di dalam hatinya, api itu adalah bentuk dari harapan.Namun tidak lama kemudian, api itu pun telah redup. Dia tahu dia tidak berhak untuk bertindak semba

Raisa memeluk leher Jackson, kemudian berkata dengan suara kecil, “Bukannya aku melakukannya demi kebaikanmu? Gimana kalau dia main siasat, nggak bersedia bercerai sama kamu?”“Jack, dengan nggak gampangnya kita berjalan sampai hari ini. Aku benar-benar nggak tega untuk melihatmu serbasalah.” Sembari berbicara, Raisa mulai menangis lagi. “Sebenarnya aku juga tahu. Aku nggak tergolong terang-terangan, tapi aku benar-benar sudah kehabisan akal. Aku nggak ingin meninggalkanmu. Aku juga nggak tega buat tinggalin kamu.”Raisa yang menangis mulai terisak-isak, tubuhnya juga terkaku dan gemetar. Kondisi ini adalah reaksi tubuh ketika sedang depresi. Lantaran merasa gugup, Jackson mempercepat langkahnya. Dia menggunakan kecepatan tercepat untuk mengantar Raisa ke rumah sakit. Dia langsung mencari spesialis terbaik untuk mengobati Raisa.“Pak Jackson, kondisi Bu Raisa sangat tidak stabil. Sepertinya penyakit depresinya kambuh lagi. Sekarang saja sudah ada gejala pada tubuhnya. Kalau dibiarkan

Tadinya Raisa mengira setelah dirinya menikah dengan Jackson, dia bisa melewati hidupnya dengan sangat tenang. Hanya saja, dia benar-benar tidak menyangka akan ada masalah ini?Ini ….Hati Raisa terasa panik. Jika tahu Gunawan Group bukan berada di tangan Jackson, lebih baik dia pergi mendekati Aurelia!Sekarang, setelah Raisa mengerahkan banyak cara, yang dia dapatkan hanyalah sebuah cangkang kosong?Jackson mengangkat alisnya sembari melihat ke sisi Raisa. “Sasa, bagaimana kondisimu sekarang?” Suara Jackson terdengar lembut, tetapi ada sedikit rasa menyalahkan dalam tatapannya.Memang ada banyak pemikiran di dalam hatinya. Hanya saja, Raisa juga cukup profesional. Dia langsung tersadar dari lamunannya, lalu menatap Jackson dengan wajah malangnya dan berkata dengan suara kecil, “Jack, aku baik-baik saja. Kelak kamu jangan bertengkar sama Bu Aurelia lagi. Dia … dia akan melakukan apa yang dia katakan. Aku nggak ingin kamu kehilangan terlalu banyak hanya gara-gara aku.”Saat mendengar u