Hazel duduk di ruang tamu, tangannya memijat pelan perutnya yang masih datar. Sekilas ia melirik ke arah dapur, mendengar suara piring dan pisau beradu satu sama lain. Senyum kecil tak bisa ia tahan. Xavier seorang pria yang selama ini dikenal keras, dingin, bahkan brutal di dunia luar, kini sibuk seperti ayah rumah tangga, mempersiapkan potongan buah, susu rendah lemak, hingga camilan sehat seolah Hazel benar-benar tak boleh menyentuh apapun yang kurang bermanfaat.Namun, di balik rasa hangat itu, Hazel juga merasa dirinya seolah “terikat.” Baru keluar rumah sakit, Xavier memperlakukannya seperti porselen yang rapuh. Duduk di kursi roda, diantar ke sana kemari, bahkan berjalan lima langkah saja sudah dilarang.“Aku bisa berjalan sendiri,” gumam Hazel, kali ini dengan nada agak kesal. Ia melirik kursi roda yang Xavier lipat dan letakkan di sudut ruangan. “Aku bukan pasien lagi, Xavier…”Tak lama kemudian, pria itu muncul membawa nampan. Di atasnya tersusun rapi potongan apel, pir, dan
Terakhir Diperbarui : 2025-08-30 Baca selengkapnya