Amara baru saja hendak masuk ke kamarnya saat mendengar suara gesekan koper terdengar samar, disusul suara ritsleting yang ditarik pelan. Dengan ragu dia melangkah pelan ke kamar Arga lalu melongok ke dalam melalui celah pintu yang terbuka sedikit. Arga berdiri di depan koper besar di atas ranjang, mengenakan kemeja abu-abu yang dia kenakan hari ini ke kantor, kancingnya telah terbuka semuanya tapi belum sempat ditanggalkan. Tangan Arga sedang sibuk melipat celana bahan berwarna navy. Wajahnya fokus, dingin, dan sama sekali tidak menyadari kehadiran Amara. “Arga … aku masuk ya,” kata Amara melirih, meminta ijin. Arga tidak menjawab bahkan menoleh pun tidak namun gerakan tangannya berhenti sebentar seolah menjawab dalam diam lalu bergerak kembali. “Aku bantu, ya?” suara Amara lirih, nyaris tak terdengar. Arga tak menjawab juga. Tapi kali ini menoleh sekilas, lalu kembali menata pakaiannya. Tidak mengiyakan, tidak pula menolak. Amara masuk pelan ke walk in closet. Ia meng
Last Updated : 2025-05-11 Read more