Pagi sekali, Amara sudah duduk di meja makan dengan piyama santai, rambutnya diikat seadanya.Di hadapannya, Arga sibuk memotong telur orak-arik di piring dengan gerakan elegan terukur, stelan joggingnya dengan celana pendek terlihat sedikit basah oleh keringat.Amara menggenggam cangkir teh hangat dengan dua tangan, menatap Arga yang pagi ini terasa… berbeda.Lebih santai. Lebih hidup. Lebih tampan.“Aku … mau bilang sesuatu,” gumam Amara akhirnya, suaranya sedikit serak.Arga mendongak sekilas, lalu kembali fokus ke makanannya. “Apa?”Amara menarik napas pelan, lalu memberanikan diri menatap pria di hadapannya.“Terima kasih,” katanya tulus. “Karena udah ngajak aku jalan-jalan kemarin.”Arga berhenti mengunyah. Alisnya naik sedikit.Amara tersenyum kecil, menunduk malu-malu.“Aku bahagia banget, Ga … udah lama aku enggak ketawa sebebas itu,” lanjutnya, suara lirih tapi penuh kejujuran.Arga hanya menatapnya lama, tanpa kata.Dalam hatinya, sesuatu bergemuruh—entah itu ra
最終更新日 : 2025-04-28 続きを読む