All Chapters of Hadiah Tak Terduga di Pesta Anniversary-ku: Chapter 31 - Chapter 36

36 Chapters

31. Kehadiran Bayi Cantik

Bayi cantik dan putih. Pelengkap kebahagiaan suami dan istri keduanya. “Andai kamu ikhlas menggauliku, mungkin kamu juga punya anak dariku.” ucap Safina, mengharapkan yang tidak pasti. Ngeak! Suara tangis bayi terngiang-ngiang di telinga Safina. “Bayi cantik itu menangis. Aku pingin menggendongnya,” kata Safina, perlahan memasuki kamar Angga. Safina meremas jemari lentiknya. Bibir berusaha tersenyum. Mungkin ia terharu dan bahagia melihat bayi itu. Ia melupakan sejenak kebenciannya kepada ketiga orang yang selalu menyakitinya, karena ingin turut merasakan kebahagiaan atas kehadiran bayi di rumah. “Boleh aku menggendongnya?” tanya Safina. Sandra menoleh ke Safina. Tersenyum sinis. Safina mengira ada perubahan sikap pada Sandra setelah melahirkan. “Jangan sentuh anakku! Gak usah sok baik di situ!” gertak Sandra. Angga menyindir Safina, “Ngapain kamu di situ? Di dapur aja masak!” Pekerjaan Safina sudah selesai. Ia ingin kembali ke rumah tua kosong tersebut untuk mengambil pons
last updateLast Updated : 2025-05-07
Read more

32. Aku Juga Sayang Bayi Itu

“Dari mana kamu?”Merliam dan Sandra menyambut Safina. Mereka tidak senang melihat Safina bersantai tanpa mengerjakan pekerjaan rumah. Sandra memberikan tumpukan baju bayi kotor untuk di cuci manual, ia tidak ingin baju anaknya dimasukkan ke dalam mesin cuci.“Mbak! Cucikan baju anakku, yah! Jangan dicuci pakai mesin cuci nanti cepat rusak!” perintah Sandra.Safina menghelakan napasnya. Terpaksa ia harus menerima tambahan pekerjaan rumah. Lantas, Bagaimana dengan karya tulisannya? Safina tidak punya banyak waktu di sana untuk fokus menyelesaikan tulisannya.Walaupun sudah ada asisten rumah tangga yang menemaninya, tetapi Merliam tetap mengharuskan Safina ikut mengerjakan pekerjaan rumah, sebab sudah menjadi perjanjian di pernikahannya dengan Angga.“Mas, di sini, kan sudah ada Mbok Inam yang membantu pekerjaan di rumah. Bisakan aku berbagi pekerjaan?” pinta Safina.Angga berdiri dengan pakaian yang sudah rapi. Ia malas untuk berdebat dengan Safina.“Bukan urusan aku. Ingat perjanjian
last updateLast Updated : 2025-05-08
Read more

33. Istri Kedua Sakit-Sakitan

“Kurang apalagi aku, Mas?! Bahkan, aku rela mengurus bayimu dengan cinta.” Saat ini, pengorbanan yang dilakukan Safina tidak mengharapkan lagi apa pun dari suaminya. Bahkan, ketika suami dan istri keduanya yang sakit-sakitan kerap memintanya untuk mengurus semua kebutuhan mereka, itu bukan karena ingin mendapatkan belas kasian Angga dan Sandra, melainkan untuk menepati janji. Pada saat Sandra ingin keluar kamar mengambil anaknya yang sedang bersama Safina, tiba-tiba menjerit kesakitan karena tubuhnya sangat lemas setelah berkali-kali muntah, padahal belum ada makanan yang ditelan oleh tenggorokannya. “Safina?! Mana anakku?!” teriak Sandra dengan lemas. Safina terkejut mendengar suara Sandra yang tidak biasanya berteriak dengan nada rendah. Ia meninggalkan pakaian yang sedang dilipatnya, kemudian menggendong dengan perlahan bayi Sandra. Setelah melihat Sandra berdiri dengan membungkukkan sedikit badannya dan paras kemerah-merahan. Ia cepat menidurkan kembali bayi Sandra di kamar,
last updateLast Updated : 2025-05-08
Read more

34. Karma Atas Kejahatan Kalian!

“Jangan sakit sayang!” Menggendong dan mencium kening Sandra. Angga seorang diri membawa istrinya ke rumah sakit. Safina menyaksikan dengan matanya sendiri bahwa pria itu sepenuhnya menjadi dirinya yang sejati hanya di hadapan orang yang dicintainya. Sikap dan gaya bicaranya sangat tulus dan mendalam kepada Sandra. “Izinkan aku mengambil bayimu dan tidur bersamaku di kamar, Mas!” pinta Safina dengan ikhlas. Jelas Angga tidak merespon permintaan Safina, karena ia fokus dengan kondisi Sandra. Ia pun melajukan mobilnya ke rumah sakit. Safina sudah terbiasa dengan sikap Angga seperti itu. Walaupun, tidak ada jawaban ia mengambil bayi tersebut dan mengurusnya. Bayi itu merasa tenang ketika dipeluk, digendong, dan sesekali keningnya di cium oleh Safina. “Hey, cantik! Kamu jangan rewel, yah! Pokoknya, seharian kita bisa bersama,” kata Safina dengan suara lembutnya. Safina tinggal sendiri di rumah. Dia punya waktu untuk memberikan kabar kepada sahabatnya. Kring! Kring! “Yah, Safina?
last updateLast Updated : 2025-05-08
Read more

35. Aku Siap Kita Cerai

“Tenangkan dirimu, Mas! Ikuti aja petunjuk dokter!”Safina memberanikan diri berkomentar, sebab solusi itu tidak masuk akal. Berharap cukup konsumsi obat bisa menyembuhkan sakit Sandra. Angga tersinggung dengan perkataan Safina. Ia malah menyuruh istri pertamanya meninggalkan rumah sakit.Angga memberikan sindiran kepada Safina untuk mengonsumsi obat agar luka bakar di wajahnya bisa sembuh dan tidak ada yang mengharapkan kehadirannya di rumah sakit. Bahkan, menurut Angga dengan adanya Safina di rumah sakit tersebut membuat istri kesayangannya gelisah karena memikirkan tidak ada seseorang yang menjaga bayinya di rumah.“Sana, kamu! Nggak ada yang harapkan kamu di sini.” Mendengar Angga marah, Merliam sengaja menambahkan amarah Angga, sehingga tidak sengaja pria arogan tersebut menyuruh Safina tidak menampakkan lagi parasnya di kehidupannya. Merliam berharap Safina keluar dari rumah, agar bisa kembali menagih ganti rugi karena Safina dianggap tidak memenuhi perjanjian pernikahannya.Sa
last updateLast Updated : 2025-05-09
Read more

36. Kamu Harus Bangkit!

“Safina, aku di teras rumahmu. Kamu di mana?”Randy dengan tiba-tiba menghampiri Safina, tanpa sepengetahuan Safina. Randy menghubungi Safina dalam keadaan sedih, sebab kekhawatirannya kepada sahabatnya.Safina meloncat dari tidurnya. Ia segera membukakan pintu rumah. Parasnya tidak bisa menyembunyikan perasaan bahagia. Akhirnya, Randy muncul.“Randy. Aku pikir kamu marah sama aku. Kenapa ke sini tanpa memberitahukanku?”Randy tersenyum. Tidak menyangka Safina takut kehilangan dirinya. Padahal, setelah mendengar penjelasan Safina mengenai suaminya, ia bahagia dan langsung berpikir ingin menemui Safina.Kedatangan Randy di rumah itu, justru membuat Safina gelisah, sebab belum ada kepastian bercerai resmi dengan Angga, sedangkan Randy sudah berani menampakkan dirinya. Bagaimana seandainya tetangga melihat Randy? Komentar apa saja yang mereka keluarkan?“Randy, kamu jangan dulu ke sini! Gimana kalau Angga tiba-tiba datang dan tetanggaku curiga denganmu?” gelisah Safina, tetapi bahagia me
last updateLast Updated : 2025-05-09
Read more
PREV
1234
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status