Hendra cukup terkejut melihat Harini bertingkah sangat patuh. Dia berucap dengan nada tidak percaya, "Kamu tahu siapa yang datang ke kediaman. Orang itu kemungkinan mencarimu.""Aku nggak ingin mencelakaimu. Kalau aku bertemu orang itu di kediamanmu, kamu nggak akan aman. Siapa yang bisa jamin kalau orang itu bukan utusan seseorang dengan niat jahat," kata Harini.Hendra menatap gadis itu cukup lama, lalu tiba-tiba tersenyum dan berkata, "Ternyata kamu masih punya hati nurani.""Aku memang selalu punya hati nurani. Waktu ayahmu menyinggung nenekku, aku berinisiatif memohon ampun untuknya. Aku hanya merahasiakan kalau aku adalah nona dari Kediaman Putri. Lagi pula, aku sudah meminta maaf," lirih Harini."Kesalahanmu adalah memperlakukanku seperti tameng, lalu seenaknya memelukku," ujar Hendra."Waktu itu dingin sekali. Kalau aku nggak tidur sambil memelukmu, aku pasti sudah mati kedinginan," kata Harini.Harini tidak bermaksud mengambil keuntungan dari Hendra, lagi pula dia tidak berani
Baca selengkapnya