Semua Bab Skandal Panas Presdir Tampan: Bab 41 - Bab 50

Pintu rumah kediaman Chiara perlahan terbuka, dan ayah Chiara, Luca Rodrigo, terkejut melihat Chiara pulang bersama seorang pria berparas tampan. Damien tersenyum ramah menyapa ayah Chiara, tanpa ragu memperkenalkan dirinya sebagai kekasih Chiara dan juga calon suami Chiara."Selamat malam, Pak Luca. Aku Damien, kekasih Chiara dan juga calon suaminya," ucap Damien dengan suara yang tenang dan penuh percaya diri, sambil mengulurkan tangannya ke arah Luca.“Eh? Kekasih? Calon suami?” tanya Luca, sangat terkejut mendengar ucapan Damien.Chiara memberikan reaksi yang sama, terkejut dan tersipu malu mendengar ucapan Damien, tak menyangka jika Damien langsung tancap gas tanpa basa-basi terlebih dahulu. Wajahnye merona merah melihat ekspresi sang Ayah saat ini."Se-Selamat malam, Damien. Silakan masuk," jawab Luca sembari berjabat tangan dengan Damien, mempersilakan Damien dan putrinya ke dalam rumah.Damien mengikuti Luca dan Chiara masuk ke dalam rumah, suasana terasa sedikit canggung di an

Selama seminggu itu, Dona merasa curiga dengan gerak-gerik Damien dan Chiara. Awalnya, dia mengira jika Chiara sama seperti dirinya, hanya melayani sang CEO tampan. Namun, kecurigaannya semakin bertambah ketika Damien tidak pernah lagi meminta dirinya untuk datang.Keesokan harinya, Dona yang kebetulan datang lebih pagi semakin terkejut melihat Chiara turun dari mobil Damien, dia semakin penasaran dan memutuskan untuk bertanya langsung kepada Chiara begitu mereka mulai bekerja. "Chiara, apa yang sebenarnya terjadi antara kamu dan Damien?" tanya Dona, raut wajahnya terlihat sangat serius.Chiara terdiam sejenak, merasa tidak enak karena harus mengungkapkan semuanya. Namun, dia memutuskan untuk jujur pada Dona, wanita yang sudah dia anggap sebagai sahabatnya. "Dona, umm... jujur, Pak Damien berniat untuk menikahiku. Kami sedang dalam hubungan yang serius saat ini," jawab Chiara dengan tulus, wajahnya menunduk tak berani menatap wajah Dona, dia takut Dona marah karena cemburu.Dona tentu

Keesokan harinya, di ruang kerja Patrick, suasana terasa tegang. Dia terlihat kesal karena masih belum menemukan cara untuk membuka kedok Damien. Patrick duduk di kursi kerjanya, mencoba memikirkan strategi baru, namun setelah beberapa saat berlalu, dia tetap saja tak menemukan satupun cara untuk menjalankan aksinya.Damien tak pernah lagi mengajak wanita ke kamarnya selain Chiara, seolah Damien benar-benar berubah karena kehadiran Chiara. Hal itu membuat Patrick semakin bingung dan frustrasi. Dia merasa seperti menemui jalan buntu."Damien sialan!" desis Patrick dengan suara kesal.Pagi tadi, dia lagi-lagi mendapati Chiara datang ke kantor bersama Damien. Hal itu menandakan jika setiap detiknya hubungan kedua menjadi semakin dekat.Patrick bangkit dari duduknya, dengan gerakan cepat dan meninggalkan ruang kerjanya menuju rooftop. Langkahnya cepat, dan tangannya meraih sebungkus rokok dari dalam saku celananya. Batinnya terus mengumpat Damien, yang dia rasa menjadi dinding tebal yang

Chiara tertawa pelan mendengar protes dari kekasihnya, “Biar jadi kejutan, apa serunya mengenakan ini kalau aku sudah melepas semuanya terlebih dahulu?” jawab Chiara sambil mengangkat gaun tidur yang berada di tangannya.Deg! Jantung Damien berdebar cepat, celananya tiba-tiba menyempit, sesuatu yang tadinya kecil membesar di dalam sana.Chiara perlahan masuk ke kamar mandi, menutup pintu. Damien dengan jantung berdebar-debar menunggu dengan sabar, matanya tak pernah teralihkan dari pintu kamar mandi.Ceklek! Pintu kamar mandi perlahan kembali terbuka, Chiara keluar, mengenakan gaun tidur tipis pemberiannya.Wajah Chiara tersipu malu, bahan yang tipis dari gaun itu membuat semua anggota tubuhnya terlihat jelas.“S-Sepertinya ini terlalu tipis,” ucap Chiara memandangi tubuhnya sendiri dengan wajah merona.Damien yang sudah tidak tahan lagi langsung melesat dari tempat tidur, mengangkat tubuh Chiara yang terlihat begitu menggoda di matanya."Sayang!" Chiara terkejut. Namun, dia langsung

"Ugh! Apa ini," desah Damien perlahan sambil membuka matanya, terkejut mendapati pandangannya gelap tertutup oleh kain hitam yang menutupi matanya.“Ahh," tiba-tiba Damien mendesah kuat, merasakan kenikmatan menjalar dari batang kekarnya.Sensasi itu sangat dikenal oleh Damien, sensasi jepitan basah yang melingkar di batangnya.Tersenyum penuh nafsu, Damien tidak menyangka saat dia tertidur lelap, sang pujaan hatinya naik ke atas tubuhnya, mengajaknya kembali mengarungi puncak kenikmatan."Sayang, kamu benar-benar nakal," desah Damien dengan suara penuh kegembiraan.Tangannya bergerak hendak melepas kain hitam yang menutupi matanya.Namun, tangan Damien tiba-tiba digenggam erat, seakan memintanya untuk tidak melepas kain hitam itu."Oh, jadi Chiara mau main yang seperti ini," batin Damien sambil tersenyum nakal.Kedua tangan Chiara menyentuh bagian dadanya, memelintir dan memainkan kedua tonjolan kecil di dada Damien, sambil terus meliuk di atas tubuh Damien.Damien mengerang kuat, mer