Valdi tersenyum, senyum yang dingin namun entah kenapa terasa memabukkan bagi Fei-fei. Ia akhirnya menundukkan kepala, bibirnya menyentuh bibir Fei-fei, bukan dengan kelembutan, melainkan dengan kekuatan yang tak terbantahkan. Ciuman Valdi adalah pernyataan kepemilikan. Lidahnya menyusup masuk, menjelajah setiap sudut mulut Fei-fei, mengklaimnya dengan desakan yang tak bisa ditolak. Fei-fei membalas, rasa lapar yang sama membara di dalam dirinya. Tangannya mencengkeram kemeja Valdi, menariknya lebih dekat, seolah ingin lebur menjadi satu.Napas mereka memburu, beradu dalam desahan yang erotis. Valdi mengangkat Fei-fei dengan mudah, menggendongnya seperti boneka ringan, tanpa melepaskan ciumannya yang menghantui. Fei-fei melingkarkan kakinya di pinggang Valdi secara otomatis, tubuhnya menyesuaikan diri, merasakan otot-otot keras Valdi di bawah gaunnya. Valdi melangkah maju, mendorong Fei-fei hingga punggung
Terakhir Diperbarui : 2025-08-15 Baca selengkapnya