"Adelia... kumohon... jangan bersikap begini!" suara Samuel nyaris pecah. Ia mencengkram lengan istrinya, mengguncangnya perlahan, memohon penjelasan yang sesungguhnya.Namun Adelia tetap tak bergeming. Air matanya terus mengalir, membasahi pipinya yang pucat. Meski hatinya sakit, keputusan itu sudah bulat."Adel... setidaknya... beri aku alasan! Kenapa?!" suara Samuel meninggi, nadanya campuran antara marah, takut, dan putus asa.Adelia mengatupkan bibirnya kuat-kuat, seolah jika ia berbicara, keadaan akan lebih hancur. Ia menatap mata suaminya yang kini penuh luka, namun ia tetap diam."Kenapa, Adelia?! Apa aku seburuk itu di matamu?!" Samuel kini berdiri, napasnya memburu. "Saat semuanya sudah berantakan, saat hidupku di ujung tanduk, kamu malah memilih untuk pergi? Di saat seperti ini?!"Suara Samuel bergema di seluruh ruangan, menggema bersama ketegangan yang menyesakkan."Aku... aku nggak bisa lagi sama kamu, Sam," bisik Adelia, suaranya gemetar. "Aku tidak pantas untukmu, kamu
Terakhir Diperbarui : 2025-06-11 Baca selengkapnya