All Chapters of Kedatangan Kembali Sang Pewaris Raja Naga!: Chapter 11 - Chapter 20

"Hahahaha! Bintang kamu sungguh suka bercanda ya? Sudah dikatakan angka satu jarang keluar, tapi kamu malah memasang angka keramat itu! Kamu benar benar lucu!" Clara menimpal! Dia terlihat begitu puas ketika tertawa. Buuush! Mesin roulette mulai memutar, meski putaran itu sangat cepat, sebenarnya jarum yang terus memutar itu dikendalikan oleh sebuah mesin dan sistem. Setiap angka yang ditunjuk, maka sudah diatur sebelum Casino itu di buka untuk umum. Bintang menatap santai putaran jarum roulette, dia masih memiliki lebih dari sembilan puluh juta milyar chip. Hanya mengeluarkan satu milyar meski gagal, itu juga tak masalah untuknya. "Bintang, sudahi kebodohanmu, chip didalam tas besarmu itu begitu banyak! Baiknya tukar kan uang lagi, dan hidup dengan tenang semasa hidupmu kedepan!" Clara terus memberi kobaran api disetiap katanya. Hingga putaran mesin mulai melambat, semua orang didalam ruangan itu menahan nafasnya. Pasalnya jarum angka berada jauh di angka satu. Hingga. "Huuuft!

"Lima Ratus Milyar Chip?" Tuan Setan mengelungkan salah satu sudut bibirnya. Dia tidak menyangka taruhan ini mungkin akan menjadi taruhan yang begitu besar.Namun memiliki banyak pengalaman kemenangan. Mental seorang Dewa Judi muncul pada sorot matanya. Jelas tatapan ini menunjukan sedikit arti remeh.Prooook! Prooook! Prooook!Tuan setan bertepuk tangan, tiba tiba seorang pelayan membawa tas berukuran sama yang mungkin isinya berjumlah sama."Apa kita bisa segera memulainya?" Tuan Setan mulai membuka sleting tasnya."Tentu..." Sontak mendengar Tuan Setan akan bertanding, suasana sepi diujung meja berubah menjadi ramai. Semua orang menghentikan aktivitas mereka, bahkan mereka mulai mengelilingi meja karena ingin menonton pertaruhan besar di malam ini.Siapa yang tak mengenal Tuan Setan? "Tuan bagikan kartu..." Tuan Setan memberi perintah kepada sang bandar.Bandar di tengah tengah mereka menganggukan kepalanya, pria paruh baya mulai mengocok kartu secara cepat. Bahkan terlihat seper

"Mauku?"Dani hanya menganggukan kepalanya, saat ini bukan saat yang tepat untuk melawan pemuda misterius yang dapat menjatuhkan reputasinya."Bayarkan saja uang yang telah ku hasilkan dengan susah payah di Casino milikmu ini..."Raut wajah Dani berubah menjadi datar, dia kemudian hendak meninggalkan ruangan untuk meminta bantuan pada beberapa rekannya untuk membayar hasil kerugian yang dia raih."Ingin kemana?""Aku akan kembali keruanganku... Tunggu saja, semua pasti akan terbayar...," Dani keluar dari ruangan dengan suara yang sedikit gemetar.Melihat kepergian sang pemilik Casino. Puluhan tamu yang menanti janji dari Bintang mulai mendekatkan diri."Tuan kapan kamu akan membagi satu milyar sesuai janjimu?"Bintang tersenyum tipis, "aku seorang pria sejati tidak akan pernah melupakan janjiku... Setelah transaksi selesai, tidak kurang satupun dari yang aku janjikan akan ku beri pada kalian...""Tuan Bintang memang hebat!""Yaaa benar! Hidup Tuan Bintang yang dermawan!"Dua jam kemud

"Homieku bukankah sudah kukatakan dia hanya penipu, dan pencuri yang belum tertangkap oleh pihak keamanan? Untuk apa kamu menyelidikinya? Jangan jangan, kamu malah mulai tertarik dengan wajah tampannya itu?"*Didalam mobil."Tuan kenapa kamu tetap diam ketika diremehkan? Apalagi mulut Dewi itu, aku sungguh tak tahan untuk menamparnya!""Jalankan mobilnya..." Bintang tak menggubrisnya, menurutnya Dewi hanya sekedar batu kecil yang menganggu perjalanannya.Lagi pula, perjodohan yang telah ditetapkan telah dibatalkan dua pihak. Untuk apa dia tetap mempermasalahkannya?Ditengah perjalanan menuju kota awan."Tuan kenapa di tol ini terlihat begitu sunyi? Sepertinya ada yang tidak berniat baik pada kita."Pandangan Zidane memang tak salah. Bintang juga memiliki firasat yang sama, hingga selama perjalanan itu. Seolah sekelompok orang memang datang untuk menganggu perjalanan keduanya kembali. Zidane secara terpaksa harus menghentikan kendaraan pribadi miliknya."Bercadar hitam, kelompok pembu

Berjalan santai sembari mengeluarkan kedua puluh jarum akupunturnya. Bintang mengolesi mata jarum menggunakan getah daun darah. Melihat kesekelilingnya, suara Anya mulai terdengar jelas menyapa pendengarannya."Ji-jika ayahku tahu kamu menangkapku, kamu pasti akan mati! Ka-kamu!"Plaaaaaak!"Jika ayahmu masih seorang komandan perang aku pasti akan beberapa kali berpikir untuk menangkapmu, lagi pula untuk apa kamu berhubungan dengan Bintang sialan itu!""Ka-kamu memiliki masalah kepada Bintang maka cari saja dia! Kenapa kamu malah..."Plaaaaak!Salah satu pembunuh kembali menampar wajah Anya tanpa ragu. Hingga Anya hanya bisa memelototi wajah para pembunuh yang wajahnya berada dibalik cadarnya."Katanya dia sudah datang kemari, segera lumpuhkan dia, dan setelah itu bawah tubuhnya kehadapanku..." Dani muncul dari salah satu ruangan, lalu dia berjalan melewati mereka dan memberikan tatapan penuh gairah ke tubuh Anya."Anya setelah membunuh Bintang... Aku pastikan aku akan menikmati tubuh