Bintang tak menggubris Dani, dia dengan seksama melihat kondisi Anya yang hanya terlihat begitu ketakutan di depannya."Anya masuklah kedalam mobil," sembari memberi senyuman hangat untuk menenangkan situasi.Setelah Anya meninggalkannya, Bintang mulai tersenyum mengerikan. Mungkin dia belum pernah terlibat langsung dalam pertarungan nyata. Namun hidup lebih dari lima tahun bersama gurunya membuatnya tahu. Bagaimana dia harus bertindak pada seorang pembunuh, bahkan orang orang bodoh layaknya Dani.Berjalan kearah Dani, Bintang mulai berkata."Menurutmu, bagaimana caraku agar dapat membuatmu jera? Memotong satu lenganmu? Atau sekalian lehermu?" Sembari meraih belati kecil ditangan Dani. Bintang mulai menarik rambut milik Dani. Melihat sorot mata yang tajam itu, Dani semakin ketakutan. Tubuhnya gemetar, bahkan celananya mulai basah!Melihat hal itu."Hahahaha! Dani Dani, bahkan aku sangat merasa kasihan padamu... Lain kali, jangan pernah sentuh orang ku lagi...,"Bintang mencabut jarum a
Terakhir Diperbarui : 2025-05-07 Baca selengkapnya