BAB 101Pikiran Khaled dipenuhi teman-temannya, Serafina, dan Zoya. Dia mencoba mengalihkan pikirannya kepada mereka, tetapi obat itu masih mencengkeramnya erat. Dia mencabik luka di lengannya, menuntut rasa sakit, memohon suntikan adrenalin yang mungkin dapat menjernihkan pikirannya dan memfokuskan pikirannya pada telepati. Ada sedikit lonjakan, tetapi langsung mereda. Dia butuh lebih banyak, jauh lebih banyak. Khaled menjelajahi lantai di sekitarnya, mencari senjata, batu, apa pun yang bisa melepaskan adrenalin yang sangat dia butuhkan.Napasnya tercekat di tenggorokan saat jawabannya tiba-tiba muncul.Dia mengalihkan pandangannya ke kehampaan yang terbentang di hadapannya bagai danau yang mengundang.Dia berdiri, ujung sepatu botnya menggantung di tepian. Dia merasakan ketegangan menghilang dari wajahnya, dan Khaled membiarkan senyum tersungging di bibirnya. Dia menghirup udara pegunungan yang bersih dalam-dalam untuk terakhir kali
Last Updated : 2025-08-12 Read more