Aku tidak menyangka Zelda akan berinisiatif menawarkan diri untuk menjagaku.Waktu aku bertatapan dengan Zelda, aku melihat matanya yang merah karena menangis, ditambah dengan tatapannya yang tulus, dia terlihat sangat kasihan.Seakan-akan kalau di saat ini aku menolak, malah jadi aku yang salah.Aku terpaksa mengeraskan hati. "Nggak usah, cuma perlu tidur, nggak enak merepotkan Dokter Zelda.""Nggak repot, kok." Zelda sepertinya sangat ingin menolong, dia pun berkata, "Lagi pula aku sudah pulang kerja, aku saja yang tinggal di sini."Sikapnya sangat tegas, membuatku yang tadinya sudah kesal semakin kesal."Kulihat nggak perlu," ujar Rian yang berdiri di samping. Dia melirik Zelda dan Jessy lalu berkata, "Ada perawat di sini, terus malam ini aku jaga malam. Kalau ada apa-apa, Dokter Raisa bisa meneleponku."Mendengar ucapannya, aku dan Zelda tertegun, bahkan Ardi yang dari tadi diam saja juga mengernyit.Zelda melihatku, lalu melihat Rian. Kemudian, dia tersenyum dan berkata, "Aduh, ke
Read more