Aku menatap balik tatapan mertuaku dan bertanya, "Jadi, maksud Ibu?""Kalau nggak mau undurkan diri, cerai."Ibu mertuaku mengatakan ini dengan sangat tegas. Aku tahu, dia tidak sedang bercanda.Aku menggenggam erat ponselku lalu menekan tombol speaker dan berkata dengan tenang, "Dokter Ardi sudah dengar?"Sedetik kemudian, terdengar suara Ardi yang rendah. "Aku sudah di jalan, tunggu aku pulang dulu."Setelah itu, dia langsung mengakhiri panggilan.Ibu mertuaku tertegun, dia melihatku lalu melihat ponselku. Kemudian, dia menunjukku sambil berkata, "Bagus sekali, diam-diam menelepon Ardi untuk mengadu. Hebat kamu!"Melihat ibu mertuaku yang sangat marah, aku berkata dengan tenang, "Ibu, kamu salah paham. Aku hanya merasa kita beradu mulut di sini cuma menyia-nyiakan waktu, lebih baik langsung panggil orangnya, coba lihat apa yang dia bilang."Lagi pula cerai sudah pasti akan cerai. Di saat seperti ini, aku tentu tidak mau disalahkan tanpa sebab.Ibu mertuaku pun melipat tangannya di de
Baca selengkapnya