Cahaya biru yang menyilaukan perlahan memudar. Peter merasakan kakinya menyentuh sesuatu yang keras namun tidak rata. Sensasi dingin langsung merayap dari telapak kaki menuju tulang kering, bukan dingin dari es, tapi dingin yang berasal dari ketiadaan kehangatan selama berabad-abad.Ia membuka mata perlahan, membiarkan pupil beradaptasi dengan kegelapan yang hampir total. Yang pertama kali ia sadari adalah bau. Bau tua yang sangat pekat, gabungan jamur basah, karat logam, dan sesuatu yang membusuk namun sudah mengering hingga hanya menyisakan aroma serbuk.Udara di sini sangat lembap, hampir bisa diraba. Setiap tarikan napas terasa berat, seperti menarik kabut tebal ke dalam paru-paru. Peter mengatur pernapasannya, memperlambat ritme, membiarkan Qi di dalam tubuhnya menyaring udara sebelum masuk ke sistem pernapasan.Ia menoleh ke belakang. Portal sudah menutup sepenuhnya, tidak menyisakan jejak apapun. Dinding batu di belakangnya halus dan keras, seolah tidak pernah ada retakan dimen
Terakhir Diperbarui : 2025-10-06 Baca selengkapnya