Lahat ng Kabanata ng MENGEJAR CINTA WANITA YANG DINODAI ADIKKU : Kabanata 81 - Kabanata 90

"Aku yang memerintahkan Sam untuk menikahi wanita itu, jadi aku juga bisa menyuruhnya untuk menceraikan wanita itu, dia akan selalu mengikuti telunjukku," kata Kingsley dengan penuh kemenangan. "Gampang bukan?"Begitu Kingsley dan Adryan meninggalkan kantornya, Hanley langsung menjatuhkan tubuhnya di sofa. Pikirannya sempat kacau balau, namun sebagai pria sejati, dia tidak ingin terlihat bodoh. Otaknya berputar cepat untuk mencari cara agar Ashley tidak mendapat kesempatan mendekati Adrie. Keputusan Kingsley benar-benar di luar dugaan. Asalkan Hanley menikahi Mery, dia bahkan rela mengorbankan Ashley yang awalnya selalu dijauhkan dari Adriella.Karena sebuah ambisi, Kingsley menjilat ludahnya sendiri."Apa ini benar-benar keputusan yang sudah final, Tuan?" Di dalam mobil, Adryan bertanya untuk memastikan. "Anda sudah menghindari Adriella selama 4 tahun terakhir, bagaimana bisa Anda akan menerimanya sebagai menantu?""Tentu saja bisa, aku menerimanya karena satu tujuan lain," Kingsley

Dalam keadaan emosi, Ashley segera menghubungi kakak pertamanya.Ketika panggilan itu tersambung, kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah, "Apa daddy benar-benar mencarikan seorang pria untuk menikahi Adriella?"{Yah, itu benar, tapi ...}"Kenapa tidak memberitahuku sejak awal?" Ashley berteriak marah. "Kenapa baru mengatakannya sekarang, atau kamu juga sengaja ingin mempermainkan perasaanku?"Bentley tersentak dengan pertanyaan itu. Terlepas dari siapapun yang menjadi suami Adrie, dia tidak terlalu ambil pusing. Pernyataannya pada Ashley hanya untuk menyenangkan adiknya itu agar si bungsu di dalam keluarga Anderson itu berhenti melakukan hal-hal yang nekat.Jika bukan karena ambisinya yang membutuhkan bantuan sang ayah, Bentley juga tidak ingin membahas hubungan rumit antara Hanley, Adrie dan juga Ashley. Sementara waktu, Bentley berniat menyenangkan hati Ashley hingga pertunangan Hanley dan Mery terlaksana dengan sempurna."Jawab aku, Kak! Kenapa harus berbohong?" desak Ashley l

Masih dengan muka bebalnya, Poppy mengkritik Adrie. "Aku dengar pria yang menjadi kekasihmu itu adalah kakak kandung dari pria yang telah melecehkanmu, apa kamu merasa baik-baik saja dengan hubungan itu? Apa kamu tidak merasa dirugikan memiliki hubungan rumit seperti itu?"Sedikit tersinggung, tapi Adrie mencoba menahan diri untuk tidak terprovokasi dengan sindiran Poppy."Aku mencintai Hanley dengan tulus, begitu juga sebaliknya," Adrie menjawab dengan lugas. "Selain cinta, Hanley juga selalu melindungiku, melakukan yang terbaik dan juga berjanji akan memberikan keadilan padaku. Dengan semua itu, apa menurutmu aku masih akan merugi dalam hubungan kami?" Entah kenapa sikap tenang Adrie malah menggangu pikiran Poppy. Dalam benaknya, ketika dia menyindir, dia ingin amarah Adrie terpancing hingga meninggalkannya sendirian di ruangan itu."Tetap saja merugi," balas Poppy dengan ketus. "Kamu saja yang tidak sadar, kamu sudah dibutakan oleh kebaikan pria itu yang sebenarnya bukan cinta. Bi

"Adriella itu bekasku, dia hanya pantas untukku saja."Satu kalimat itu membuat kesabaran Hanley menipis. Dia seketika menginjak pedal rem hingga mengakibatkan mobil berhenti mendadak.Ciiittt ...Beruntung jalan raya malam itu sedang sepi. Tidak ada bahaya setelahnya.Dengan amarah yang menggebu-gebu, Hanley turun dan mengitari mobil. Tepat setelah membuka pintu mobil untuk Ashley, dia berteriak pada adik bungsunya itu."Turun sekarang juga ...!" Perintah Hanley. Dia jengah berhadapan dengan Ashley. Selain itu, dia juga khawatir akan kembali menghajar adiknya ketika tidak bisa menahan diri. Ashley menatap sekelilingnya. Tempat itu tidak hanya gelap, tapi juga sunyi senyap. Tidak ada kendaraan yang lalu lalang, bagaimana mungkin dia setuju untuk turun dari mobil."Aku tidak mau," kata Ashley menolak. "Kalau kamu tidak mau diam, aku akan meninggalkanmu di sini," Hanley mengancam sebelum akhirnya kembali ke dalam mobil.Dalam kekesalannya, Ashley hanya bisa menyesal. Harusnya dia tida

Terlalu sering mendengar kata-kata itu membuat Laila penasaran. Apa lagi ibunya selalu bersedih setelah mendengar kata-kata itu, dia pun tidak bisa diam dan ingin segera mengetahui arti di balik kata-kata itu "Lala juga pernah dengar dari tante Alisa kalau Mama itu korban pelecehan, itu artinya apa, Mama?" Laila bertanya dengan polos.Adrie terdiam lama. Matanya basah menatap sang anak. Haruskah dia menjawab pertanyaan itu?"Apa Mama bersedih karena pertanyaan Lala?" Laila ikut bersedih olehnya. "Tidak usah dijawab lagi, Lala juga janji tidak akan bertanya tentang itu lagi."Adrie segera mengulurkan tangannya untuk memeluk Laila. Dengan berderai air mata, dia mendekap putri kecilnya itu. "Kamu akan paham setelah kamu dewasa nanti," kata Adrie pada putrinya. "Sekarang tidak perlu pikirkan hal itu, yang terpenting adalah kamu bahagia bersama dengan mama." Di saat Adrie sedang membersihkan meja makan, dia menerima sebuah pesan da