Danu tertidur di sisi ibunya yang belum sadarkan diri. Ya, setidaknya dia percaya bahwa ibunya masih bisa diselamatkan. Kalung di lehernya berpendar tenang, tapi gelombang halus energi magisnya menyusup ke alam bawah sadar Danu, membuka pintu menuju masa lalu yang selama ini disembunyikan.Danu berdiri di tengah hutan yang tak pernah dia lihat sebelumnya. Awan mendung menggantung rendah. Di hadapannya, sebuah panggung batu raksasa berdiri. Ukiran aksara kuno membungkus setiap sudutnya.Di atas batu itu, seorang perempuan muda, bermata tajam dan berwajah mirip Sekar, berlutut memohon pada sosok bayangan perempuan lain bertubuh tinggi dengan kulit bersinar samar.“Jangan lakukan ini, jangan! Tolong … jangan kutuk darah keturunanku!”Sosok perempuan tinggi itu tersenyum, senyum cantik tapi mengerikan.“Kalian, para Penjaga Aksara, sombong. Menganggap bisa menutup rapat celah antara dunia magis dan fana. Tapi kau lupa, darah dan hasrat … sela
Terakhir Diperbarui : 2025-05-15 Baca selengkapnya