Suara tangisan Bianca memecah keheningan pagi itu. Adrian duduk di tepi tempat tidur, kepalanya tertunduk dalam. Jam menunjukkan pukul tujuh pagi, seharusnya ia sudah bersiap berangkat ke kantor. Tapi bagaimana bisa? Putrinya yang berusia tujuh bulan itu sudah menangis sejak subuh, dan kini suaranya semakin keras."Pak, saya sudah coba semua cara," ujar Sari saat melihat Adrian masuk ke kamar Bianca.Wajah Sari terlihat lelah. Di pelukannya, Bianca meronta-ronta sambil terisak."Susu tidak mau, bubur juga ditolak. Mainan favoritnya pun tidak membuat dia tenang."Adrian mengambil Bianca dari pelukan Sari. Bayi mungil itu langsung memeluk leher ayahnya erat, tapi tangisannya tidak reda. Bahkan semakin kencang."Sudah tiga hari seperti ini, Tuan," Sari mengelap keringat di dahinya. "Bianca hanya tidur sebentar, lalu menangis lagi. Saya khawatir dia sakit.""Kita sudah bawa dia ke dokter kemarin," Adrian menggendong Bianca sambil bergoyang perlahan. "Dokter bilang dia sehat. Tidak ada yan
Last Updated : 2025-09-26 Read more