Jam menunjukkan pukul 08.30 pagi ketika Beni sudah sampai di depan gerai handphone miliknya. Kunci berderit saat dia membuka pintu kaca, aroma pembersih lantai masih tercium dari pembersihan kemarin malam. Ini adalah hari kelima berturut-turut dia datang lebih pagi dari biasanya."Selamat pagi, Pak Beni," sapa Miranti yang ternyata sudah ada di dalam gerai."Pagi, Mir. Kamu selalu datang tepat waktu ya," Beni tersenyum sambil melangkah mendekat.Tidak lama kemudian, Sani yang turun dari lantai dua melewati tempat itu dengan wajah masam. Matanya langsung tertuju pada Miranti yang sedang menata display handphone di bagian depan."Pagi, San," Beni menyapa hangat."Pagi, Pak," jawab Sani kaku. Dia melirik Miranti dengan pandangan tidak suka.Beni menyadari ketegangan itu. Seminggu terakhir, atmosfer di gerainya tak seperti biasanya. Sani yang biasanya aktif memberikan arahan malah sering bersikap dingin pada Miranti. Beberapa kali Beni melihat Sani memberikan tugas yang terlalu sulit untu
Last Updated : 2025-09-09 Read more