All Chapters of Mendapatkan Cinta Sang Taipan: Chapter 21 - Chapter 30

Sonya berseru dengan panik, "Tunggu aku, aku akan segera ke sana. Kalau wanita jalang itu berani mengatakan hal buruk tentangmu, aku akan merobek mulutnya di depan siaran langsung!""Sonya, kamu ...."Telepon sudah ditutup.Rachel menyimpan kembali ponselnya tanpa daya.Baru saja dia bangkit berdiri, pintu sudah terbuka.Wajah Rachel langsung berubah dingin saat melihat lima hingga enam orang masuk bergerombol.Selain Yasmin, ada juga James, Ivana, serta sahabat Yasmin yang saat ini mengarahkan ponsel ke arah Rachel.Ini adalah sebuah siaran langsung.Rachel menundukkan padangannya sedikit, lalu tersenyum mengejek.James langsung berbicara terlebih dulu, "Rachel, sudah beberapa hari berlalu, tapi Nenek masih belum sadar juga. Ini membuktikan kalau metode pengobatanmu nggak berhasil. Jangan berlagak hebat lagi di sini, serahkan semuanya padaku."Rachel mengangkat kepalanya untuk menatap James. Mungkin hanya karena siaran langsung ini dia memanggil nama Rachel dengan lembut.Bagaimanapun

Sunny melirik Yasmin dengan tatapan tidak percaya diri. Dalam situasi ini, dia hanya bisa menelan ludah, lalu berkata, "Ya .... Benar."Camila tersenyum sinis ketika berujar, "Sunny adalah dokter genius termuda di Negara Anjaya. Hubunganku dengannya cukup baik, kami juga sudah bertemu beberapa kali. Aku rasa kamu bukan dia."Wajah Sunny tampak makin pucat. "Aku ...."Semua ekspresinya menunjukkan dengan jelas bahwa dia bukanlah Sunny.James yang melihat situasi ini, segera memahami semuanya. Dia langsung menginterogasi putrinya, "Yasmin, bukankah kamu bilang kalau kamu sudah bersusah payah menemukan Sunny untuk mengobati nenekmu? Siapa dia sebenarnya? Di mana Sunny yang asli?"Ekspresi Yasmin tampak gugup. "Aku ...."Camila langsung berkata, "Nona Yasmin, kamu mendapatkan nomor teleponku, menanyakan informasi tentang Sunny. Aku sudah menolakmu sesuai keinginan Sunny, tapi kamu tetap memaksa. Jadi, aku hanya bisa memblokir nomormu! Apakah sekarang kamu mencari seseorang secara asal untu

"Plak!"Sebuah tamparan langsung mendarat tepat di wajah Yasmin.Ivana berteriak kaget, "James, apa yang kamu lakukan?"James langsung menepis tangan Ivana, menatap Yasmin dengan tatapan tajam. "Lihat hasil perbuatanmu!"Sejak insiden pesta ulang tahun waktu lalu, nilai saham Grup Staffor sudah anjlok. Sekarang dengan kejadian ini, Grup Staffor hanya akan menjadi makin terpuruk!James marah hingga wajahnya berubah pucat. Kemudian, dia langsung berbalik pergi!Wajah Ivana sangat muram. Dia menatap tajam ke arah Rachel, yang sepanjang kejadian tetap berada di luar masalah, tampak tenang serta santai.Kenapa? Kenapa ada begitu banyak orang membantunya? Dari mana datangnya nasib baik gadis jalang ini?Setelah ditampar oleh ayahnya, Yasmin melihat komentar di ruang siaran langsung yang semuanya menuliskan kata yang sama.[Bagus sekali tamparannya!]Mata Yasmin tampak merah serta basah. Dia menggertakkan giginya, lalu berkata, "Kenapa belum dimatikan juga?"Sahabat Yasmin baru tersadar, lalu

Perbedaan sikap ini membuat Paula merasa sedikit tidak nyaman.Melihat Paula tidak bersuara, Rachel menatap Gavin, lalu bertanya, "Kapan kamu akan menulisnya?"Gavin memandang Rachel dengan sedikit mengatupkan bibirnya. "Ibu, tolong keluarkan surat perjanjiannya."Paula perlahan menghela napas. Kemudian, dia membalas, "Baiklah, kalian berdua bisa ke ruang kerja untuk menandatangani suratnya."...Di klub bisnis terkenal di Kota Handar.Di koridor, Sonya mengikuti di belakang Dave Orton dengan wajah bosan serta tidak tertarik.Dave menatapnya kesal, lalu berkata, "Lihat penampilanmu yang terlalu santai itu. Kamu nggak serius sama sekali. Jaga sikapmu saat kita bertemu dengan mitra bisnis nanti."Sonya tampak tidak bisa menahannya. Dia berkata, "Ayah, aku sudah berulang kali mengatakan kalau aku nggak ingin menggantikan posisimu. Aku juga nggak akan tahan duduk di kantor setiap hari."Setelah mendengar itu, Dave merasa makin kesal. "Lalu, apa yang kamu inginkan? Apa kamu ingin terbang ke

Rachel berbalik, sementara aroma samar itu sudah memberitahunya bahwa ini adalah aromaterapi dengan afrodisiak!"Gavin, kamu dan ibumu sama-sama rendahan, nggak bermoral!" bentak Rachel.Gavin bangkit berdiri, matanya sudah dipenuhi nafsu. Tubuhnya tegang seperti batu ketika dia dengan tidak sabar menarik dasinya."Jangan berpura-pura lagi. Selama delapan tahun terakhir ini aku nggak pernah menyentuhmu. Kamu begitu terobsesi padaku, jadi aku nggak percaya kalau kamu nggak menginginkanku," ujar Gavin.Pria itu melangkah maju, mulai membuka kancing kemejanya, lalu melanjutkan, "Kamu sudah cukup membuat masalah selama ini. Setelah malam ini, aku berjanji kalau kita akan segera menikah."Rachel menatap Gavin dengan tatapan dingin. Kemarahan di hatinya tumbuh makin kuat!"Kalau kamu berani mendekat, tanggung sendiri akibatnya!" ujar Rachel.Gavin tertawa sinis. "Aku tahu kamu punya jarum. Tapi apa kamu pikir kamu masih punya kekuatan sekarang?"Rachel menggelengkan kepalanya dengan kuat. Me