“Menggodanya? Aku gak menggodanya,” sangkal Ghalib.Nyonya Emilia berdecak sambil menggelengkan kepala.“Bukannya tadi kamu mengedipkan matamu ke arahnya. Kamu sedang menggodanya, Ghalib.”Ghalib tertawa kemudian mengucek matanya.“Astaga, Nek. Mataku gatal, makanya berulang kali mengedip. Sama sekali tidak bermaksud menggoda.”“Iya kan, Mbak?” Ghalib kini bersuara sambil menatap gadis WO itu.Tanpa suara, gadis itu mengangguk, kemudian sudah berpamitan menjauh dari sana. Nyonya Emilia hanya diam sambil menghela napas panjang.Tuan Fandi berdiri kemudian menghampiri Nyonya Emilia dan membimbingnya duduk kembali.“Mama mungkin tegang makanya berpikir aneh-aneh tentang Ghalib.”Nyonya Emilia terdiam, mendengkus sambil menganggukkan kepala. Kemudian ia menoleh ke Tuan Fandi dan tersenyum lembut.“Iya, kamu benar, Fandi. Mama sepertinya terlalu tegang m
Last Updated : 2025-09-22 Read more