All Chapters of Silakan Ambil Suamiku, Nona Pelakor: Chapter 301 - Chapter 310

Mata wanita yang usianya tidak muda lagi itu melebar menatap Tuan Kris dengan tajam. Kemudian tak lama sebuah senyum aneh terukir di wajah Nyonya Emilia.“Kamu sedang memperingatkan aku tentang sesuatu yang sudah berlalu, Kris?”Tuan Kris hanya diam. Pria paruh baya itu menatap tajam Nyonya Emilia sambil beberapa kali menelan saliva.“Jangan main-main denganku, Kris. Semua yang telah terjadi tidak akan ada yang tahu.”“Kamu pikir setelah diriku jatuh miskin, kamu bisa dengan muda menindasku, begitu?”Tuan Kris mendengkus pelan sambil menggelengkan kepala.“Jangan samakan saya dengan Anda, Nyonya. Kalau saja Anda bukan mertua Marisa dan wanita yang sangat dia hormati. Dari dulu, saya sudah memenjarakan Anda dan membersihkan nama baik saya.”Nyonya Emilia tertawa. Suaranya sengau dan keras membuat sakit telinga yang mendengar.“Sudah kuduga, kamu memang pencundang dan selamany

“Apa Anda yang akan membuat kejutan itu, Tuan?” tanya Pak Jonas.Pria paruh baya itu yakin majikannya sudah menyimpan kartu as yang akan ia pergunakan kemudian hari. Hanya saja, hingga kini Pak Jonas belum tahu kapan Ghalib melakukannya.Ghalib mengulum senyum sambil melirik Arifin kemudian berganti ke Pak Jonas.“Entahlah … kita lihat saja nanti malam. Lagi pula malam ini, aku ingin menikmati makan gratis, Pak.”Pak Jonas terkekeh mendengar jawaban Ghalib, sama halnya dengan Arifin yang sudah mengulum senyum.“Oh ya, aku tidak melihat Ghea sejak tadi, Arifin. Kemana dia?” Ghalib sudah mengalihkan topik pembicaraan saat ini.“Ghea sudah kembali kerja, Tuan. Saya tidak ingin membatasinya.”Ghalib manggut-manggut sambil mengulum senyum menatap Arifin.“Apa itu artinya kamu sudah siap melangkah ke jenjang yang lebih serius?”Tidak ada jawaban dari Arifin, wa

“APA!!! Apa Anda sudah gila? Cucu saya sudah menikah, mana mungkin menikah lagi,” sergah Nyonya Danira penuh amarah.Tuan Kris terdiam sesaat. Ia tahu mengenai status Lea. Ia juga menyayangi Ghalib dan sudah berjanji tidak akan mengusiknya.Hanya saja, rasa sayangnya ke Kenan lebih besar ketimbang janjinya sendiri. Selain itu ada keuntungan yang akan ia dapat dengan pernikahan ini nantinya.“Kalau begitu, ceraikan mereka dan buat Lea menikah dengan Kenan. Maka, saya akan mengatakan siapa dalang di balik ini semua.”Nyonya Danira terdiam, wajahnya beku menatap Tuan Kris. Namun, tidak terlihat sama sekali reaksi dan mimik wajahnya yang signifikan. Wanita ini terlalu pintar menutupi emosinya.“Apa Anda lupa yang telah dilakukan Kenan pada cucu saya, Tuan Kris?”Tuan Kris mengangguk. “Saya tahu, Nyonya. Untuk itu saya mohon, Kenan diberi kesempatan. Dia memang telah melakukan kesalahan fatal, tapi saya y

“Ghalib dan Lea,” gumam Kenan.Pria berwajah manis itu tampak terkejut saat melihat kehadiran mereka berdua di sini. Tak kalah kagetnya Deasy yang sedang berdiri di atas panggung.Wajahnya membeku terlihat tegang sambil menatap penuh amarah ke Anthony. Seolah tahu apa arti gestur tubuh Deasy, Anthony segera menggelengkan kepala.Sepertinya dia sedang memberi pembelaan jika bukan dia yang mengundang Lea dan Ghalib malam ini.“Acaranya tidak jadi dimulai?” seru seseorang dari arah bawah.Deasy melihat ke sana dan ternyata ia adalah pria yang sebelumnya ia sapa tadi. Deasy menarik napas panjang, sambil berusaha menenangkan emosinya. Kemudian tak lama sebuah senyum lebar terukir di wajahnya.“Tentu. Mari kita mulai.”Deasy kembali fokus membuka acara. Ia berusaha tidak memperhatikan kedatangan Lea dan Ghalib malam ini.“Malam ini saya Deasy Emanuel dengan ini memperkenalkan ke Anda semua se

Lea tidak menjawab, hanya tersenyum samar ke Deasy. Sementara Tuan Dayu sudah menyambut kedatangannya.Pria yang usianya sudah kepala empat itu hanya tersenyum sekilas sambil memperhatikan Lea. Perlahan Kenan mendekat dan berdiri di belakang Lea. Sengaja ia mencondongkan tubuhnya ke Lea dan berbisik.“Tenang saja, Sayang. Aku akan membantumu mendapatkan proyek ini,” desis Kenan.Lea tersenyum sambil melirik mantan suaminya dengan dingin.“Terima kasih, tapi aku tidak butuh bantuanmu, Kenan.”Kenan langsung tersenyum kecut dan buru-buru mundur saat Deasy sudah melihat ke arahnya.Sementara itu sudah ada beberapa orang lagi yang naik ke atas panggung hendak turut serta dalam lelang proyek tersebut.Tuan Dayu tersenyum saat melihat peserta yang berminat dengan proyeknya lebih banyak dari yang ia duga.“Saya tidak menduga jika akan ada banyak kandidat malam ini,” ujar pria itu.“Tuan