Kenan tersenyum sambil menatap Deasy dengan sendu.“Kamu berpikir aku seperti itu?” tanya Kenan.Deasy tidak menjawab, hanya mata mereka yang saling beradu. Kemudian tak lama Kenan tertawa.“Kalau benar, berarti kamu sudah tahu siapa aku sesungguhnya.”Deasy berdecak sambil menggelengkan kepala.“Jadi, kamu tidak mengelak tuduhanku, Kenan.”Kenan menggeleng. “Untuk apa aku mengelak? Pada kenyataannya aku memang seperti itu. Aku tidak munafik, aku juga ingin kaya instan seperti kamu.”Deasy sontak tertawa sambil mencubit pipi Kenan dengan gemas.“Inilah salah satu alasan aku sangat menyukaimu, Kenan. Kita punya pemikiran yang sama. Kalau sudah begitu, kenapa kamu tidak mau menikah denganku?”Kenan tidak menjawab, hanya menatap Deasy.“Aku tahu, kamu pasti akan menjawab agar aku menuruti persyaratanmu dulu, baru mau menikah denganku. Namun, apa dengan
Terakhir Diperbarui : 2025-10-13 Baca selengkapnya