Bab 3 – Batasan yang Tak TerucapPagi itu, Alya terbangun lebih awal, merasakan kesunyian di rumah yang seolah begitu besar tanpa suara. Revan sudah siap di depan pintu, mengenakan jas abu-abu yang tampak rapi, meskipun ekspresinya datar dan lelah.Alya, yang masih setengah terbangun, menatapnya. “Revan, kamu pergi kemana?” tanyanya pelan, mencoba memecah keheningan.“Alya, aku pergi seharian,” jawab Revan singkat, matanya tak menatap Alya.Alya mengangguk. “Iya, hati-hati di jalan,” jawabnya, suaranya hampir terdengar hilang dalam keheningan pagi itu.Revan hanya mengangguk, lalu berbalik dan pergi. Alya hanya berdiri di tempat, menatap punggungnya yang semakin jauh, hingga tak terlihat lagi.Beberapa jam berlalu, suasana di rumah terasa sunyi. Alya duduk di ruang tengah, menatap layar ponselnya yang kosong. Tidak ada pesan, tidak ada panggilan masuk. Perasaan kosong itu semakin terasa."Apa aku nggak penting?" gumamnya pelan pada dirinya sendiri. Ia menarik napas panjang, mencoba me
Last Updated : 2025-04-24 Read more