Share

2.

Penulis: Ria Abdullah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-26 07:11:18

"Wanda tunggu ... tunggu Wanda," ucap Mas Derry memelas.

Ia menyusulku hingga ke lorong apartemen di mana beberapa tetangga berkumpul dan menghibahi apa yang barusan terjadi dengan kami.

"Apa lagi? Lihat dirimu dan penampilanmu," ujarku mendelik jijik menatapnya yang hanya memakai singlet dan celana boxer ultra mini.

"Sungguh tidak tahu malu, kamu sampai nekat selingkuh seperti ini, kau menjijikkan Mas!" desisku sambil berlalu.

"Tunggu aku di rumah, kita akan bicarakan ini, aku akan segera menyusulmu," ungkapnya sambil berlari dan meraih pakaiannya.

Ia kembali dua menit kemudian dalam keadaan pakaian masih berantakan, sedang wanita itu menyusulnya sambil memelas agar Mas Derry tak meninggalkan dia.

"Mas, tunggu, Mas, bagaimana denganku?" tanyanya setengah ingin menangis.

"Tunggu di sini, kita akan bicarakan," jawab Mas Derry sambil mengusap bahu wanita itu.

"Hei, kau menyuruhku menunggu dan kau menyuruh si laknat itu untuk menunggu juga?" Aku nyaris terbelalak tidak percaya.

"Sayang ... mengertilah posisiku?"

"Beraninya kamu memintaku mengerti posisimu, pulang sekarang atau kupermalukan kau lebih dalam!"

Suamiku melangkah ragu, dengan takut dia berjalan melewatiku, ukuran lorong yang hanya 2 meter membuat dia berusaha menjaga langkahnya dari terkaman tanganku.

Selain itu, tampaknya wanita yang menjadi simpanannya itu tidak bisa melepaskan Mas Derry dengan mudah, ia berlari mengejar suamiku dan berusaha menarik lengannya.

Namun belum sampai ia bisa meraihnya, aku telah mencekal lengannya lebih dahulu, satu hantaman keras kulabuhkan di wajahnya.

Plak!

Hal itu sukses membuatnya tersungkur dan terhuyung-huyung ke dekat dinding. Aku menghampiri dan menarik rambut poni miliknya.

"Jangan bersikap keterlaluan sebelum aku, menghajarmu!"

"Lakukan dan hajar saja aku, bila perlu viralkan!" dia berteriak di wajahku seolah-olah dia yang istri sah dan aku adalah pelakornya.

"Hahaha, memviralkan orang? Itu bukan gayaku! Alih-alih buang tenaga, akan kugunakan apa yang kutemukan hari ini untuk menghasilkan keuntungan," jawabku sambil tersenyum miring.

"Itulah yang membuat Mas Derry bosan denganmu, kau gila kerja dan ambisimu hanya tentang uang saja." Ia kesal dan menangis sejadi-jadinya.

Plak!

Kutampar dia sekali lagi agar kesadarannya segera kembali.

"Aku gila kerja dan uang dari hasil usahaku sendiri, bukan dari hasil terobsesi dengan pasangan orang lain dan ya, aku penasaran sekali, mengapa kau sangat nekat pada suamiku, kau pikir dia kaya? aku tegaskan ya, dia sangat miskin, tanpa aku ia akan kelaparan bahkan ia tak ragu menjual celana dalamnya untuk makan!"

"Aku mencintainya," jawabnya singkat dan sukses menuai cibiran para tetangganya.

"Cinta? Hahaha, apa wajahku terlihat begitu polos untuk mempercayai argumenmu tentang roman picisan yang kau sebut, cinta?"

"Wanita kaku sepertimu tak akan merasakan hangatnya cinta, pantas Mas Derry begitu merana selagi bersamamu!" celanya dengan angkuh.

"Kurang ajar ... Iblis betina ...."

Kali ini aku sungguh geram, kutarik rambutnya sedang ia menjerit gelagapan, aku nyaris menghempas kening wanita itu ke dinding andai Pak Ridwan tidak menengahi dan mengingatkan bahwa justru aku yang akan rugi jika ini terjadi.

"Kuperingatkan sekali lagi, berhenti mengganggu suamiku! Jangan memberi alasan tentang perasaan karena itu menggelikan, pergi dan gaet lelaki tua hidung belang jika kau ingin cepat menghasilkan uang!"

Aku membenahi blazerku lalu melangkah pergi, sedang wanita itu luruh dan menangis pilu di lantai koridor apartemen.

**

Sehari sebelumnya.

"Ibu Direktur, ini ada pesanan online," ujar Hana asisten pribadiku di kantor.

"Pesanan? Saya tidak merasa memesan sesuatu," kataku sambil memperhatikan kado berbungkus coklat kombinasi merah yang diberi rangkaian bunga dan pita.

"Tapi itu alamatnya ke kantor ini, dan pemesannya adalah suami Anda, mungkin itu hadiah buat Ibu," imbuhnya.

"Baik, coba kita lihat," balasku sambil meraih cutter dan menyayat pinggir kotak.

kubuka dan ternyata itu adalah sebuah baju tidur seksi dengan kimono sebagai outer dilengkapi dengan 'thong' dan penutup dada, bahannya dari lace dan satin premium sehingga aku bisa menarik kesimpulan bahwa pakaian ini sangat mahal.

Tadinya ... Kupikir ini hadiah ulang tahun pernikahan yang sempat ia lewatkan dua hari yang lalu, namun ketika menemukan kartu ucapan romantis tiba tiba kepalaku terasa berapi dan dadaku seketika berat.

Dear, Firda tersayang.

Tidak ada kata yang bisa kuungkapkan

Untuk melukiskan, betapa aku merindukanmu

Tidak ada sedetik dalam hidupku,

Yang kulalui tanpa membayangkanmu.

Andai angin bisa berbisik, biarkan dia membawa salamku.

Asa dalam jiwa ini ingin selalu memeluk dan menikmati aroma tubuhmu yang menggairahkan sisi romantisku.

"Tsahhhhh!" Kuhempas kartu ucapan berwarna peach dengan aroma mawar itu ke dalam tong sampah.

Menjijikkan membaca pesan mesra dari suamiku pada wanita itu, selain cemburu aku juga begitu malu sendiri dengan itu. Apa katanya tadi? menggairahkan sisi romantis? muak aku membacanya!

Jangan tanya bagaimana bergejolaknya api dalam dadaku, rasanya harga diriku sebagai istri terkoyak, amarahku menggelegak dan butuh pelampiasan.

"Panggil Pak Ridwan," suruhku pada Hana.

Sesaat orang yang kuminta datang menghampiri dan memberi hormat.

"Selamat siang, Nyonya, Anda memanggil saya?"

"Ya, Pak Ridwan dan Hana, saya minta kalian selidiki kemana suami saya pergi, bagaimana pun caranya informasi tentang wanita bernama Firda yang dekat dengan suamiku harus kudapatkan besok pagi juga!"

"Siapa Firda, Nyonya?" Atanya Pak Ridwan.

"Itu tugas kalian untuk mencari tahu, apapun caranya, temukan wanita pemilik pesanan ini," ujarku.

setelah kedua asistenku menjauh, aku segera memanggil asisten pribadi yang mengatur semua jadwal dan rencana kerja suamiku. Dia adalah Susi.

"Susi, Saya ingin bertanya sesuatu kepada kamu," ucapku ketika wanita itu datang dan duduk di depanku.

"Dengan senang hati,.saya akan membantu ibu," jawabnya.

"Apakah suami saya setiap hari selalu keluar makan siang atau melakukan pertemuan dan meluangkan waktunya?"

Wanita itu terlihat mengernyit sesaat lalu kemudian ia terlihat berusaha mengingat sesuatu.

"Ehm ... setiap hari beliau memang punya jadwal kegiatan diluar kantor Bu, saya tidak diberitahu detailnya,.karena saya hanya diperintahkan untuk mengingatkan beliau."

"Apakah ada waktu-waktu tertentu?"

"Biasanya beliau akan keluar siang hari jam dua belas siang dan kembali jam dua atau tiga sore, tergantung dari rapat yang beliau hadiri," balas asisten cantik itu.

"Kamu sungguh tidak tahu apa-apa,tidak tahu seperti apa klien yang ditemui Mas Derry?"

"Sungguh, Bu. Saya hanya di kantor dan jarang mengikuti kegiatan Bapak jadi saya tidak mengetahui detailnya lebih lanjut."

"Apakah suami saya seperti ini sudah berlangsung lama?"

"Ya, setahu saya iya," jawabnya sambil menunduk.

"Baiklah kamu silakan pergi," suruhku.

*

[Nyonya, kami menemukan alamat Id pelanggan dari ponsel orang yang kerap dihubungi Pak Deri ] kirim Pak Ridwan ke ponselku.

[Lacak!]

[Tapi itu sulit, Bu. Kami harus menemui petugas dan meminta izin untuk mendapatkan informasi tersebut.]

[Bayar petugasnya dan lakukan apa saja. Saya harus menemukan wanita ini!]

[Baik, Bu.]

"Mas Derry ... kau salah telah meremehkanmu, kau berpikir bahwa aku polos dan bodoh, asal kau tahu saja, uang bisa membuat siapa nyaris menggenggam separuh dunia." Aku tersenyum jahat dan menunggu waktu terbaik untuk melabrak mereka berdua.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    34

    Karena merasa tidak enak dan pikiranku terus bergelayut tentang Tania yang telah mengikuti kami dan mengawasi kami dari jauh aku akhirnya menelepon Mas Randy sepulang dari tempat kerja."Halo calon istriku," sapanya dari seberang sana."Halo Mas, aku ingin membicarakan sesuatu," balasku."Katakan saja tanpa sungkan.""Aku melihat Tania mengikuti kita ke kantor tadi dan dia mengawasi caramu berpamitan denganku lalu setelah itu mobilnya mundur meninggalkan halaman kantor ku.""Sungguhkah Aku tidak tahu sama sekali tentang itu," jawabnya."Iya, aku memberi tahu, agar kau tahu Mas.""Kira-kira kenapa ya petani yang melakukan itu?" tanyanya dengan nada heran."Entahlah, Mas, aku berharap dia hanya ingin melihat kebahagiaan kita saja.""Aku tangkap dari cara bicaranya dia pun tulus ingin melihat kita bahagia lalu bagaimana mungkin dia berencana untuk membuat kekacauan lagi?""Tapi aku nggak tau Mas dia adalah mantan istrimu, kau lebih tahu sifatnya dengan detil daripada aku.""Iya, tapi mes

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    33

    Lima hari menuju pernikahan kami, persiapan sudah hampir 80% meliputi, lokasi acara, pakaian, dekorasi dan persiapan katering."Nduk, kalau mau pergi kerja hati-hati ya soalnya kamu kan calon pengantin takut ada apa-apa," bisik Ibu ketika aku hendak berangkat kerja."Ya Bu Jangan khawatir nanti Wanda akan jaga diri kok," jawabku sambil tertawa."Entah mengapa pernikahanmu yang kali ini membuat Ibu begitu bahagia dan antusias, seolah-olah Ibu telah diberi sebuah kabar baik dari Tuhan, sehingga tanpa alasan yang berlebihan ibu sangat bahagia," ucapnya dengan mata berbinar."Alhamdulillah semoga apa yang ibu rasakan adalah firasat baik untuk kita," jawabku sambil masuk ke dalam mobil."Iya, Nduk, hati hati ya."Kok mundurkan mobil dan langsung memutar kemudi menuju jalan utama dan meluncur ke kantorku.Lagi asik mengendarai mobil sambil mendengarkan tayanga radio dari media mobil, tiba-tiba ponselku berdering dan nama yang selalu membuat dadaku berdegup kencang ketika membaca hurufnya, t

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    32

    Akhirnya aku bisa menjebak wanita itu dengan ucapan pahit, setelah mempermalukanku tempo hari di depan calon ibu mertua dan beberapa wanita di toilet pusat perbelanjaan, kini aku mampu menemukannya dengan kalimat yang menyakitkan.Kenyataannya memang demikian, dia yang sudah tergila-gila sendiri kepada mantan suaminya, sementara Mas Rendy sendiri sudah tidak menginginkan dia lagi.Alangkah bodohnya dia, sampai datang dan mengusikku yang notabene tidak bersalah?Posisiku adalah wanita yang dilamar sesudah dia menduda, Aku bukan pelakor seperti yang dituduhkan selama ini karena aku tidak hadir diantara mereka berdua ketika masih berada dalam ikatan sah perkawinan."Ah, manusia ada-ada saja."*Pukul sepuluh siang, Resepsionis datang dari loby memberi tahu jika aku kedatangan tamu."Siapa?""Sepertinya Orang yang sering mendatangi Ibu," jawabnya."Laki-laki atau perempuan?""Calon suami Ibu."Aku cukup membulatkan mata mendengarnya, dari mana dia mengetahui bahwa pria itu akan menikahik

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    31

    Setelah jam kerja berakhir ku temui pria yang masih setia menungguku di kursi lobi dengan senyum lebarnya dan langsung berkata,"Sekarang aku menemuimu lalu katakan apa yang kau inginkan?""Aku hanya ingin bilang bahwa ingin mengajakmu pergi makan bersama, kita butuh waktu untuk saling bersama dan bertukar pikiran.""Menurutmu itu darurat dilakukan sekarang?""Iya, sebaiknya tidak ditunda agar waktu yang ada bisa dimanfaatkan dengan baik," balasnya sambil tersenyum dengan penuh percaya diri sedangkan aku tanpa malas menatap bagaimana sikap optimisnya."Ah, kalau hanya itu jujur aku katakan bahwa aku lelah sekali. Ingin pulang mandi air hangat dan beristirahat, Maaf ya aku tidak bisa ikut denganmu," tolakku sambil menangkupkan tangan dan melangkah pergi."Tunggu anda kita harus bicara."pria itu mencegatku dan menahan lenganku tepat di hadapan semua pegawai yang hendak pulang ke rumah masing-masing."Apa-apaan ini? lepaskan!""Perhatian semuanya, nama saya Randi Gunawan, saya adalah seo

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    30

    Hancur rasanya hati ini membayangkan bahwa kebahagiaan yang baru saja kusemai nyatanya harus perlahan kukubur dalam. Entah kenapa, hati ini begitu kecewa dan luka yang ada terulang kembali. Ah, lelah.Apa begini sulit, hanya untuk mendapatkan pasangan yang tepat? Yang bisa membuatku bahagia? Kenapa?Pertanyaann itu muncul begitu saja. Jika benar Mas Randi mencampakkan istri tanpa alasan yang jelas maka aku tidak akan mau menjadi pasangan hidupnya. Bisa jad ia campakkan istrinya, lalu kemudian ia campakkan aku.Sakit sekali.Jika luka ini terus berlanjut, itu akan membuatku trauma akan hubungan baru, aku takut.*Suara pintu ruanganku terbuka, Lena rekan kerjaku masuk dan menyapa."Kok dari luar kelihata murung? Masak calon pengantin sedih?" tanyanya sambil mengangkat daguku."Aku baik baik aja, Len. Ada apa kemari?""Mau minta surat laporan bulanan ke kamu, bos besar yang nyuruh," jawabnya."Oh, baik, aku akan minta dari stafku." Kutekan satu angka dan sekretaris mengangkat telponnya.

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    29

    Keponakannya, gak salah?"Apakah ini keponakan Ibu?""Iya, dia ponakanku, baru datang dari ibu kota, ayo Tania, disalami calon istri Randi," suruh calon mertua pada orang yang merupakan mantan istri tunanganku."Iya, Tante," jawabnya sambil mendekat dan menyalamiku."Wah, kamu cantik ya, aku yakin Randi senang," ucapnya basa-basi."Iya, tapi ga kalah cantik juga dari kamu," jawabku."Aku senang bertemu, dengan wanita pilihan Mas Randi,," jawab waniyab itu sambil melirikku."Iya, Nak, Alhamdulillah."Mereka mempersilakan kami duduk dan menanyakan perihal tujuan kami datang ke rumah mereka."Begini, saya mau bertanya apakah benar Mas Randi sebelumnya ....""Begini Tante, aku baru saja telpon Mas Randi, biar dia datang dan bertemu calon istrinya,, selanya."Gak perlu, biarin aja dia kerja," jawabku."Aku udah nelpon kok, dia pasti senang bukan main melihat calon istrinya," ujar Tania sambil mendelik jahat.Ya, ampun wanita ini."Oh ya, Nak Wanda, apa kabar?""Baik, Bu Lurah," jawabku

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    28

    Tentu aku terkejut disebut dengan nada demikian, siapa yang pelakor, merebut apa aku? Bingung sekali mendapati perlakuan aneh demikian."Maaf, Mbak, mungkin Anda salah orang," ujarku pelan."Kamu udah berani merebut Randi dari aku, beraninya kamu bilang kalo aku salah orang?!" desisnya mendelik"Apa maksudmu, bukannya Mas Randi adalah perjaka yang baru hendak menikah?""Hah, jangan sok naif dan polos, aku ini istrinya!" teriak wanita itu sambil melotot padaku.Amat terkejut diri ini mendapati kabar yang tidak terduga. Apa benar Mas Randi sudah punya istri? Kalo benar, apakah keluarganya tidak tahu, kalau pun tahu, apa mungkin mereka telah menyembunyikan ini dari keluargaku?"Kenapa kamu diam, kamu kaget, hah?!" sentaknya."Ngapain kaget, aku belum dapat bukti dari Mas Randi, jika betul kamu istrinya maka aku akan meninggalkannya," jawabku tenang."Enak saja bilang begitu, kamu pikir setelah merebut suamiku kamu bisa lepas melenggang bebas seolah tak bersalah.""Kalo begitu ayo kelu

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    27

    Tak kusangka ia amat baik dan perhatian, setiap pagi ia akan membangunkanku dengan menelpon dan memastikan aku melakukan ibadah subuh.Kutanya kenapa ia begitu rajin melakukannya, katanya, aku harus mengarahkan calon istriku dari sekarang. Entah manis atau berlebihan sikapnya membuatku tertawa sambil menggelengkan kepala."Hari ini, maukah kamu, makan malam denganku? Kebetulan ada rapat yang tak jauh lokasinya dari kantormu, maukah datang?""Dimana?""Resto Irene internasional," jawabnya."Jam berapa?""Jam enam petang?""Hah, kenapa harus magrib, bukankah makan malam biasanya dilakukan pukul delapan?" tanyaku setengah geli dan heran."Mungkin aku mencoba sesuatu yang berbeda, aku hanya ingin mengajakmu berbuka puasa," jawabnya."Puasa apa? Setahuku ini buka bukan ramadhan?" tanyaku heran."Selain ramadhan, ada 'kan puasa Sunnah yang disarankan?" tanyanya dengan suara lembut."Oh, iya, maaf, aku lupa. Tapi, sungguhkah kau ingin aku menemanimu berbuka?" tanyaku lagi."Mungkin akan cang

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    26

    Mungkin seperti inilah perasaan wanita yang hendak dilamar oleh pria yang sebelumnya tidak dikenal, seperti apa yang aku rasakan saat ini ketika menunggu dengan harap-harap cemas, sedikit rasa penasaran, sekaligus antusias seperti apa orang yang hendak mempersuntingku dan tahu dari mana dia tentangku. Ingin sekali kutanyakan itu kepadanya.Ibu dan Ayah sudah bersiap dengan wajah bahagia, terlihat rapi dengan pakaian batik senada, mereka mendatangiku ke kamar dan langsung duduk di sisiku."Kamu cantik sekali, Nak, bahkan lebih cantik dari sebelum-sebelumnya," puji ayah."Terima kasih," jawabku, "tapi aku sedikit resah karena belum pernah bertemu orang itu sebelumnya."Dia sangat baik dan sopan, insyaallah tidak akan seperti Derry yang penuh kepalsuan," jawab Ibu."Apalagi dia anak lurah dan punya pekerjaan bagus, kali ini ayah yakin kamu pasti bahagia," jawab ayah.**Pukul delapan malam, mobil iringan keluarga calon tunanganku datang. Mobil diarahkan untuk diparkir ke sisi jalan la

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status