Share

6.

Author: Ria Abdullah
last update Last Updated: 2025-04-27 08:07:28

Aku mengutus seseorang untuk mengikuti suamiku ke luar daerah, akun tahu, sebagai pria jiwa petualangannya, sangat keras, semakin dilarang semakin akan tertantang jiwa beraninya.

Pria yang kutugaskan mengikutinya, melaporkan bahwa Mas Derry, menginap di hotel yang disediakan perusahaan dan belum kemana mana setelah kembali dari tugasnya.

Hingga beberapa waktu berselang, ia mengirimkan sebuah video, yang pertama Mas Derry masuk ke dalam lift dan di pemberhentian berikutnya di lantai bawah seorang wanita masuk, dan dari rekaman kamera tersembunyi yang dibawa mata mataku, kebetulan ia mengikuti Mas Derry, dari rekamannya dia adalah Firda. Ia memeluk Mas Derrry dan lelakiku membalas dengan dekapan, dan menjatuhkan kepalanya mesra di bahu wanita tu.

Sesaat kemudian mereka salinh menngecup dan saling memandang dengan penuh rasa cinta.

Tentu, menyaksikan itu dadaku jadi panas, urat-urat kepalaku menegang, tanganku mencengkeram kuat ponsel dan rasanya aku ingin meledak seketika.

Mereka terlihat keluar dari lift dan kamera terus mengikuti mereka hingga masuk ke dalam.kamar Mas Derry. Pintu tertutup dan rekaman berakhir.

[ Bagaimana pun caranya, tolong rekam aktivitas di dalam ruangan itu.]

[Baik, Nyonya.]

[Aku akan mengandalkanmu]

Lima menit berikutnya, rekaman live streaming kembali tersambung di ponselku.

Mata mata yang kuurus terlihat mengetik pintu dan Mas Derry membukakannya denha senyuman.

"Maaf Pak. Saya izin mengganti Handuk di kamar mandi," ujar pria itu.

"Oh, baik." Mas Derry mempersilakannya.

Di momen itulah ia meletakkan sebuah kamera di dekat wastafel dan segera meletakkan handuk tak jauh dari itu.

"Terima kasih, ya Mas," ujar Mas Derry sambil menyodorkan selembar uang.

"Sama-sama, Pak."

"Tapi ... Saya ingin tanya, kok kamu gak pake seragam kayak petugas hotel lain?" tanya Mas Derry yang terlihat curiga.

"Saya ... sebenarnya baru masuk, sedikit terlambat, namun maafkan saya, ya Pak," jawab utusanku itu.

"Oh, tapi ...."

"Sudahlah sayang, biarkan Masnya pergi, dia mau kerja," ujar Firda dengan manja.

Kini posis wanita itu duduk bersandar manja di sofa warna merah. Mas Derry mendekat dan memeluk wanita itu hingga posisi mereka jatuh dan suamiku menindih tubuh sintalnya.

Wanita itu mengeluh manja dan suamiku malah mendaratkan kecupan mesra. Mereka lantas berkasih kasihan, lalu beberapa menit kemudian Mas Derry mengangkatnya dan mereka berpindah ke tempat tidur.

Menyaksikan adegan vulgar secara live, dengan tokoh adalah suami sendiri rasanya dadaku kian tertekan, seolah ada batu besar yang menindih dada ini, aku bisa merasakan bahwa saat ini dadaku sesak dan tanganku gemetaran menahan emosi.

Sementara adegan bercinta terus berlangsung aku berusaha menelpon Mas Derry namun ia mematikan ponselnya.

"Ya Allah, sebegini liarkah dia?"

Mereka terlihat saling melepas dari rengkuhan, dengan senyum puas. Dan tak lama kemudian Mas Derry mengangkat kekasihnya, ia menggendong wanita itu ke kamar mandi dalam keadaan tanpa sehelai benang pun menutupi kulit mereka. Ya Allah ... keterlaluan.

Sepertinya kali ini aku sudah berada di puncak rasa jijik sebagai istri yang sudah banyak berkorban dan mendukungnya.

Mungkin aku memang kasar dalam menanggaoi masalah ini, namun jika ini terjadi pada orang lain, akuntak bisa membayangkan apakah sang istri akan diam dan bersikap elegan atau malah tidak tahan untuk menahan emosi sepertiku. Yang pasti respon seseorang memang berbeda tergantung kepribadian masing-masing dan khusus untuk masalah ini, aku memilih untuk tidak mengalah dan berhenti bersikap lembut padanya.

Lagipula, ia sudah dimabuk cinta, jadi untuk menyadarkan orang yang jatuh cinta kurasa, nyaris mustahil.

Ingin rasanya berkendara ke kota itu, memergoki mereka dan melabrak mereka dengan kasar, membawa segerombolan Pol PP dan menahan mereka di dinas sosial, tapi sayang jarakku amat jauh dari mereka.

Jadi biarlah, untuk sementara, aku akan menunggu Mas Derry pulang dan memberinya pelajaran. Juga Firda, wanita menjijikkan itu, aku akan mencekiknya!

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Nurul Fajar
lannjut thor
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    37

    Malam pertama kami lalui dengan saling diam saja, sampai pagi menjelang. Agak canggung sebenarnya keluar dari kamar, menyapa mertua dan tetap berpura-pura membaur dengan keluarga. Aku tetap ramah, dan bersikap seolah tidak terjadi apa-apa, berkenalan dengan orang-orang yang belum kukenal dan membaur menjadi satu sebagai kerabat mereka, jujur itu menyenangkan juga.Ketika berdua saja sebenarnya aku masih ingin membahas tentang Tania, tapi, khawatir bahwa hal itu akan membuat Mas Randi tersinggung dan tidak senang, kadi aku menahan diri untuk tidak banyak bicara lagi.Begitulah, hari-hari yang kuhabiskan sebagai istri dari seorang Randy berjalan normal dan bahagia seperti pasangan pada umumnya.Sampai kami pindah ke rumah sendiri di sebuah kompleks yang cukup tenang dan bagus.Hari-hariku juga berjalan biasa,bangun pagi saling menyapa dan sarapan, berangkat kerja bersama, pulang pun dijemput dia, lalu kami akan berjalan-jalan untuk menghabiskan senja, pulang ke rumah, memasak pasta

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    36

    "Hadiah apa maksudmu?" tanyaku heran."Hadiah yang baru saja terjadi," bisiknya sambil tertawa."Jadi itu perbuatanmu?"Iya, Tapi sayangnya jika kau memberitahu pada Mas Randy mungkin dia tidak akan mempercayai omonganmu karena saat ini hubungan kami sudah membaik," ucapnya sambil melenggang santai.Ada perasaan panas yang merebak di dalam hatiku, aku sangat ingin memberi wanita itu pelajaran karena telah hampir merusak merusak acara pernikahanku, tapi entah apa yang harus kulakukan.Suamiku dari seberang sana melambaikan tangan dan memintaku mendekat untuk menyalami tamu yang hendak pergi."Pergi dan temui suamimu, nikmatilah hidup bahagia dengannya, itu ... kalau kau bisa," ucapnya sinis."Kau pikir aku lemah dalam menghadapi manusia jahat sepertimu, kau hanya menyaksikan seperempat dari apa yang bisa kulakukan, kalo aku marah maka tamatlah riwayatmu!""Salah sendiri kau merebut suamiku!"Aku yang hendak mendekati Mas Randy langsung membalikkan badan dan mendaratkan sebuah tamparan

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    35

    Semuanya sudah siap, tenda mewah, baju pengiring pengantin dan seragam keluarga sudah dikenakan oleh para anggota keluarga yang akan mendampingi kami. Begitu juga penampilanku yang sudah siap dengan sanggul dan kebaya, siap menghadapi akad pernikahan dan menjadi seorang istri bagi pria yang aku sukai.Tapi sejak tadi aku tidak melihat Mas Randy mungkin dia masih sibuk bersiap-siap atau entah di mana tapi sepanjang hari ini dia belum mengirimkan pesan atau menyapa, padahal kami berada di lokasi yang, hotel tempat kami akan melangsungkan akad nikah dan resepsi."Kamu sudah siap Kak?"tanya Adik Mas Randy yang datang menghampiri."Iya, sudah siap, Mas Randinya mana?""Lagi siap-siap di kamar sebelah, Mbak nggak sabar buat ketemu ya?" godanya sambil tertawa."Ah, kamu bisa aja," jawabku tersipu.Tak lama kemudian ibu dan ayah datang lalu memelukku dengan penuh kasih sayang."Selamat ya selamat Nduk," ucap ayah sambil mengusap sudut matanya."Terima kasih ayah atas dukungannya," jawabku."

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    34

    Karena merasa tidak enak dan pikiranku terus bergelayut tentang Tania yang telah mengikuti kami dan mengawasi kami dari jauh aku akhirnya menelepon Mas Randy sepulang dari tempat kerja."Halo calon istriku," sapanya dari seberang sana."Halo Mas, aku ingin membicarakan sesuatu," balasku."Katakan saja tanpa sungkan.""Aku melihat Tania mengikuti kita ke kantor tadi dan dia mengawasi caramu berpamitan denganku lalu setelah itu mobilnya mundur meninggalkan halaman kantor ku.""Sungguhkah Aku tidak tahu sama sekali tentang itu," jawabnya."Iya, aku memberi tahu, agar kau tahu Mas.""Kira-kira kenapa ya petani yang melakukan itu?" tanyanya dengan nada heran."Entahlah, Mas, aku berharap dia hanya ingin melihat kebahagiaan kita saja.""Aku tangkap dari cara bicaranya dia pun tulus ingin melihat kita bahagia lalu bagaimana mungkin dia berencana untuk membuat kekacauan lagi?""Tapi aku nggak tau Mas dia adalah mantan istrimu, kau lebih tahu sifatnya dengan detil daripada aku.""Iya, tapi mes

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    33

    Lima hari menuju pernikahan kami, persiapan sudah hampir 80% meliputi, lokasi acara, pakaian, dekorasi dan persiapan katering."Nduk, kalau mau pergi kerja hati-hati ya soalnya kamu kan calon pengantin takut ada apa-apa," bisik Ibu ketika aku hendak berangkat kerja."Ya Bu Jangan khawatir nanti Wanda akan jaga diri kok," jawabku sambil tertawa."Entah mengapa pernikahanmu yang kali ini membuat Ibu begitu bahagia dan antusias, seolah-olah Ibu telah diberi sebuah kabar baik dari Tuhan, sehingga tanpa alasan yang berlebihan ibu sangat bahagia," ucapnya dengan mata berbinar."Alhamdulillah semoga apa yang ibu rasakan adalah firasat baik untuk kita," jawabku sambil masuk ke dalam mobil."Iya, Nduk, hati hati ya."Kok mundurkan mobil dan langsung memutar kemudi menuju jalan utama dan meluncur ke kantorku.Lagi asik mengendarai mobil sambil mendengarkan tayanga radio dari media mobil, tiba-tiba ponselku berdering dan nama yang selalu membuat dadaku berdegup kencang ketika membaca hurufnya, t

  • PESANAN ONLINE (Paket untuk selingkuhan terkirim ke istri)    32

    Akhirnya aku bisa menjebak wanita itu dengan ucapan pahit, setelah mempermalukanku tempo hari di depan calon ibu mertua dan beberapa wanita di toilet pusat perbelanjaan, kini aku mampu menemukannya dengan kalimat yang menyakitkan.Kenyataannya memang demikian, dia yang sudah tergila-gila sendiri kepada mantan suaminya, sementara Mas Rendy sendiri sudah tidak menginginkan dia lagi.Alangkah bodohnya dia, sampai datang dan mengusikku yang notabene tidak bersalah?Posisiku adalah wanita yang dilamar sesudah dia menduda, Aku bukan pelakor seperti yang dituduhkan selama ini karena aku tidak hadir diantara mereka berdua ketika masih berada dalam ikatan sah perkawinan."Ah, manusia ada-ada saja."*Pukul sepuluh siang, Resepsionis datang dari loby memberi tahu jika aku kedatangan tamu."Siapa?""Sepertinya Orang yang sering mendatangi Ibu," jawabnya."Laki-laki atau perempuan?""Calon suami Ibu."Aku cukup membulatkan mata mendengarnya, dari mana dia mengetahui bahwa pria itu akan menikahik

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status