"Nak, masuk duluh, sholat di rumah," ajak Bu Asiyah pada Najla pelan, setelah mobil travel yang membawa Nabil lenyap di balik tikungan.Najla tersenyum canggung. "Ngak usah, Bu. Saya,..""Biar Najla ikut aku ke rumah aku saja, Mi. Beberapa menit udah sampai kok," ucap Liam.Sheryn sudah lebih dulu menggandeng tangan Tante-nya itu. "Ayo, Tante, ke rumahku! Bunda pasti kaget lihat Tante datang."Najla menoleh ke arah H Darman dan Bu Aisyah "Saya pamit dulu ya, Pak, Bu. Kapan-kapan balik lagi."H Darman tersenyum. "Iya, Nak. Terimakasih banyak sudah pagi-pagi datang kemari."Bu Aisyah mendekat, menepuk pundak Najla menatapnya dengan sorot mata dalam. "Kalau bisa, bantu runtuhkan pikiran Nabil. Jangan biarkan dia terus keingat Keya. Sudah cukup yang lalu."Najla mengangguk, wajahnya menegang sejenak. "InsyaAllah, Mi."Najla menaiki motornya, Sheryn melompat kecil ke motor ayahnya, wajahnya berseri. Dua motor itu meluncur perlahan meninggalkan halaman rumah.Begitu suara mesin lenyap, H
Last Updated : 2025-09-08 Read more