Emily tertegun, namun segera menyadari: Alika berani bersikap seperti itu karena berlindung di balik nama Presdir Lewis, suaminya. Tanpa dukungan itu, mana mungkin dia bisa sesombong ini?“Suamiku sedang tidak di rumah. Dia sibuk bekerja. Jadi, sebaiknya kamu pulang saja. Aku mau istirahat,” ucap Emily datar, berusaha mengakhiri percakapan.Namun Alika malah berteriak, “Aku akan menunggunya di sini! Jangan berani mengusirku!Kamu ini benar-benar tidak tahu diri. Tanpa aku, suamimu itu mungkin sudah jadi mayat sekarang. Aku penyelamatnya! Maka, layani aku dengan baik! Sekarang juga, buatkan aku teh!”Emily menarik napas panjang. Meski hatinya menolak, dia sadar bahwa ucapan Alika tidak sepenuhnya salah. Perempuan itu memang pernah berjasa.Akhirnya Emily menyerah, lalu hendak memanggil pelayan. Tapi Alika menahan, “Bukan pelayan! Kamu sendiri yang harus membuatnya!”Tak ingin berdebat, Emily berjalan menuju dapur. Beberapa saat kemudian, dia kembali dengan nampan berisi teko teh hangat
Last Updated : 2025-07-18 Read more