All Chapters of Putri Pengganti Diam-Diam Dinikahi Presdir Miliarder : Chapter 11 - Chapter 20

“Tidak tidak. Kali ini aku serius. Ah, tapi tidak perlu dipikirkan.” Felix berkata. Lalu dia merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah kotak cincin. “Ada satu cincin di dalamnya. Ku harap kamu suka.” Dia meraih tangan Emily dan meletakkan kotak itu di dalam telapak tangan Emily. Pada saat kulit mereka bersentuhan, pria itu terlihat tercengang dan buru-buru menarik tangannya. Emily tidak mengerti. Tapi dia segera tersenyum canggung. “Kenapa harus buru-buru?” “Bukan itu maksudnya. Setidaknya, dengan melihat cincin pernikahan dijari kita, orang lain akan semakin yakin kalau kita beneran sudah menikah.” Sambil berkata demikian Felix mengangkat telapak tangan kanannya dan memamerkan cincin yang melingkar di jari manisnya. “Aku sudah memakai pasangannya. Bagus kan?” Emily merasa jika suaminya ini orang yang ceria. Terlihat banyak bicara dan suka bercanda. Emily menjadi sedikit terhibur. Dia tertawa kecil. “Iya iya. Lumayan.” “Kalau begitu, pakai ya. Aku harus pergi. N

Rumah Keluarga Juwanda.Pipi Alika membengkak, bekas tamparan di pipinya terlihat sangat jelas. Matanya merah dan bengkak. Dia duduk di sofa di ruang tamu, dan menitikkan air mata tanpa suara.Lidya menundukkan kepalanya dan berkata dengan kesal, "Jalang kecil itu pasti cemburu karena kamu akan menikah dengan Keluarga Widjaja. Itulah kenapa dia berani menamparmu. Jangan menangis. Saat ayahmu pulang nanti, aku akan menyuruhnya memberi pelajaran pada Emily!"Nyonya Mira menyeret dirinya perlahan untuk turun meskipun sakit. Suaranya lemah, tetapi nadanya tegas. "Emily bukan orang seperti itu. Kamu pasti sudah melakukan sesuatu sampai membuatnya kesal…”Alika menggenggam tangannya dan menundukkan kepalanya dengan nada merasa teraniaya, "Ini salahku, Seharusnya aku tidak menerima lamaran Kelvin. Dia sangat menyukai Kelvin. Dia mendekati Tuan Felix pasti karena itu..."Wajah pucat Nyonya Mira tampak tidak sehat. "Tidak mungkin seperti itu. Dia sangat sopan sejak dia kecil."Jika tidak, dia

Tomi Juwanda menurunkan suaranya. "Saat ini, Perusahaan keluarga Widjaja dan Grup Lewis terus bersaing untuk menjadi yang teratas. Nyonya Tua Widjaja memiliki 50% saham. Dan hanya dengan kekuatan sahamnya-lah, kemungkinan besar Grup Widjaja bisa mengejar Grup Lewis. Tapi bukan itu yang kumaksud. Kalau kamu bisa memenangkan hatinya, posisimu di keluarga Widjaja akan aman! Kamu harus ingat Alika, saat ini sebelum kamu, sudah ada cucu menantu pertama di keluarga itu.”Alika mengerti maksud ayahnya, dia segera bertanya, "Apa Nyonya Tua memiliki kesukaan tertentu?"Tomi Juwanda mengingat Nyonya Tua yang pernah dia lihat dari kejauhan dua tahun lalu dan berkata, "Dia memiliki demensia dan sedikit moody, tetapi dia sangat menyukai pakaian Hermes. Kamu bisa mencoba menyenangkan dia dalam hal itu. Bahkan kalau kamu tidak menyukainya, jangan pernah biarkan dia tidak menyukaimu. Kamu mengerti?"Alika segera mengangguk.Mereka berdua masuk ke Hermes.Tomi Juwanda duduk di sofa, sementara Alika mu

Emily terlihat senang. “Oh baguslah. Dimana itu?”“Greenville satu.”Emily tercengang saat nenek tua menyebut alamat tersebut.Greenville? Bukankah itu perumahan keluarga Widjaja?!Greenville Satu, adalah perumahan elit pebisnis kelas atas. Itu adalah rumah orang-orang kaya yang paling terkenal di ibukota ini.Dengan seluruh komunitas yang membentang di tiga ribu hektar.Benarkah nenek ini tinggal di sana?Emily agak ragu-ragu.Lalu dia berasumsi, mungkin saja nenek ini tinggal di salah satu villa kecil yang ada disana. Tidak pernah terlintas dalam pikirannya bahwa ini mungkin Rumah Widjaja.Setelah beberapa saat dan taksi mulai memasuki perumahan mewah, nenek tua tiba-tiba menyuruh taksi berhenti.Dengan semangat nenek itu mengajak Emily untuk turun. Begitu mereka turun, Emily tercengang.Dia menaikkan pandangan ke gerbang hitam yang megah, yang diukir dengan corak antik, dan dengan ragu-ragu dia bertanya, "Nenek, ini rumah Nenek ya?"Nenek itu tampak bingung. "Cucu menantu, aku

Dengan tawa dingin, Kelvin melontarkan kata-kata penuh racun. "Kalau kamu menyerah, satu panggilan telepon sudah cukup. Siapa yang mengizinkan kamu datang ke rumah Keluarga Widjaja? Apa kamu pikir kamu, seorang anak haram yang menjadi pelacur sepertimu pantas untuk menginjakkan kaki di sini?"Emily mengatupkan bibirnya dengan rapat.Kelvin melembut, "Kalau kamu ingin melihat di dalam, aku bisa..."Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, Alika memotong. “Kelvin, kamu salah paham. Emily menunggu nenek suaminya. Wanita tua itu baru saja kena serangan jantung. dan Tuan Felix sedang membawanya ke dalam untuk perawatan darurat..."Kelvin terkejut, "Suami?"Alika terkekeh. “Oh iya, aku tidak sempat memberitahumu. Emily sudah menikah..."Mata Kelvin tiba-tiba memerah saat dia menggertakkan giginya. "Emily, dengan siapa kamu menikah?!"Responsnya memberikan kesan seorang pria yang menangkap pasangannya selingkuh saat kejadian.Emily memberinya pandangan mengejek dan berkata, "Siapa suamiku itu t