All Chapters of Menantu Tak Ternilai: Chapter 491 - Chapter 500

Hans sudah tidak bisa berpikir panjang. Dia sedang bertarung dengan hasrat dan gairah yang ada di dalam dirinya.Di dalam pikirannya, dia membawa Alexa ke apartemen untuk melepaskan seluruh hasrat yang ada di dalam dirinya. Lalu setelah itu dia langsung mengantar kembali Alexa ke hotel Aurora untuk dikembalikan kepada Bastian.Dalam keadaan mabuk parah seperti ini, Alexa tidak mungkin bisa ingat dengan kejadian yang akan terjadi hingga pengaruh alkohol yang ada di dalam dirinya hilang.Godaan setan yang ada di dalam dirinya sangat besar. Bisikan-bisikan itu membuat Hans tidak bisa mengendalikan hasrat dan juga gairah yang ada di dalam dirinya.Tidak lama berselang, mereka kini tiba di parkiran apartemen. Dengan cepat, Hans langsung membopong tubuh Alexa yang sudah tidak sadarkan diri.Dengan cepat Hans membawa Alexa masuk ke dalam apartemennya dan langsung meletakkan wanita itu di atas apartemennya.Hans menatap tubuh Alexa dari ujung kepala sampai ke ujung kaki. Hasrat dan gairahnya

Charlie sangat yakin sekali jika Hans melakukan sesuatu yang menjijikan kepada Alexa. Dari keterangan-keterangan yang sudah diberikan oleh Hans, menunjukkan beberapa kejanggalan yang mana ada detail yang dilewatkan oleh Hans."Aku sangat yakin sekali jika dirinya melakukan itu. Yang pertama adalah jarak antara pertemuan nona Alexa dengan Hans adalah sekitar 4 jam. Dia bertemu dengan nona Alexa pukul 3 sore dan saat ini sudah pukul 7 malam dan dia baru tiba di Hotel Aurora. Ketika mereka bertemu kondisi nona Alexa sudah mabuk, jika seseorang sudah mabuk mereka pasti akan ingin terus minum. Dalam waktu satu jam maka sudah lebih dari cukup bagi seseorang untuk mabuk parah,""Bayangkan jika dalam waktu 4 jam atau paling tidak sekitar 3 jam, apa yang akan terjadi kepada nona Alexa? Bisa dipastikan jika dia akan mati," kata Charlie, membuka mata Davis."Jadi dalam rentang waktu 2 jam, apa yang dilakukan oleh Hans kepada nona Alexa? Apakah dia melakukan … menyentuh nona Alexa?" tanya Davis d

Charlie menganggukkan kepalanya merespon apa yang dikatakan oleh Anggi. Dia setuju jika Tuan Dominic mengetahuinya, Hans pasti akan mati saat ini juga Tubuh Anggi gemetaran saat ini. Dia sangat takut membayangkan saat Bastian mengamuk nantinya."Aku nggak bisa membayangkannya, bagaimana pak Dominic mengamuk," kata Anggi dengan menunjukkan gestur jika dia ketakutan."Kamu nggak perlu membayangkannya, karena itu sangat mengerikan. Pastinya kekuatan yang dimiliki oleh tuan Dominic berada jauh dari bayanganmu," ucap Charlie dengan sangat tegas. "yang penting saat ini, kamu mengecek kondisi nona Alexa. Aku ingin kamu memeriksa bagian-bagian sensitif dan juga suci nona Alexa. Jangan biarkan ada detail yang terlewat."Setelah mendengar alasan yang diberikan oleh Charlie mengenai kenapa dirinya harus mengecek kondisi Alexa dengan detail jangan sampai ke bagian-bagian kesuciannya, membuat Anggi tidak lagi menolak. Bahkan dia sangat bersemangat sekali untuk membantu mencari kemungkinan adanya

Hans berlumuran darah saat ini. Dia seperti hantu korban kecelakaan yang wajahnya tertutup oleh darah semuanya.Jika dalam kondisi biasa, Hans pasti akan mengamuk dan akan menghajar balik Charlie. Namun dalam kondisi ini, dia sama sekali berbeda. Tidak ada sedikitpun keinginan bagi Hans untuk melawan Charlie.Saat ini dirinya sudah terbukti salah dan dia mengakui jika apa yang dilakukannya adalah kesalahan besar. Maka dari itu dia terbangun dan menundukkan kepalanya menghadap lantai."Aku sudah menduga jika kamu bukanlah pria yang bersih. Kamu adalah pria kotor yang berkedok sebagai pengikut tuan Dominic. Kamu hanya ingin memanfaatkan tuan Dominic untuk kepentinganmu sendiri," kata Charlie dengan suara tinggi dan bergetar.Hans menggelengkan kepalanya. Dia menolak jika dikatakan hanya memanfaatkan Bastian untuk kepentingan diri sendiri."Sungguh aku tidak memanfaatkan tuan Bastian, apapun itu. Kepentinganku padanya hanyalah sebatas untuk mengabdi kepada keluarga Dominic khususnya mere

Davis yang masih berusaha untuk masuk ke dalam ruang rawat inap Bastian, harus ditarik tangannya oleh Master Lee dengan sangat keras hanya membuat dia tertarik ke belakang dan terjatuh."Aku sudah katakan untuk diam dan tetap di sini!" ucap Master Lee.Davis hanya menangis di lantai sana tanpa berusaha untuk bangun. Dia bagaikan seorang anak kecil yang kehilangan orang tuanya.Dia sangat terpukul dengan kabar mengenai penyakit yang diderita oleh tuan Dominic. Langit terasa runtuh dan meniban dirinya. Davis begitu hancur lebih hancur dibandingkan dengan kehilangan seorang kekasih."Aku tahu kalau kamu terpukul dengan kabar mengenai kondisi Bastian, kami juga sama terpukulnya. Tapi kamu harus bisa mengendalikan dirimu agar tidak merugikan orang lain, khususnya merugikan Bastian!" ucap Master Lee dengan suara tertahan.Davis menganggukan kepalanya sembari berkata, "Maafkan aku yang tidak bisa mengendalikan diri sendiri. Maaf, Guru. Bagiku kabar ini sangatlah buruk dan membuatku hancur. T