All Chapters of Kesepakatan Balas Dendam: Chapter 71 - Chapter 80

Beck dengan semangat keluar dari kamarnya. Dengan menggunakan jas berwarna biru Dongker ia berniat untuk pergi ke rumah sakit. Mengunjungi putrinya yang sedang melakukan operasi caesar. Melahirkan cucunya.Dengan kelahiran cucunya itu, Beck akan mendapatkan segala yang memang ia inginkan selama ini. Harta kekayaan Keluarga Ephraim. Uang tak terbatas. Kekebalan hukum dan politik. Dan kehormatan.Beck bisa membayangkan betapa terhormatnya dirinya di hadapan banyak orang. Beck bisa membayangkan seberapa banyak barang mewah yang bisa ia beli tanpa harus memperdulikan harga. Beck bisa membayangkan betapa banyak uang yang akan mengalir ke kartu rekeningnya tanpa ia harus bekerja keras."Ayo, ayo, ayo," teriak Beck dengan semangat saat berjumpa dengan Alan."Mobil sudah saya siapkan," balas Alan mengikuti langkah Beck."Bagaimana penampilanku? Apakah aku terlihat seperti konglomerat?" tanya Beck berbalik badan dan merentangkan tangannya.

Pertarungan terjadi. Namun ada yang berbeda kali ini. Sean yang bisanya bersembunyi atau hanya angkat tangan saat ada pertempuran, kini ia ikut bertarung di sisi Walter. Berhadapan dengan setidaknya satu atau dua orang. Mengurangi musuh-musuh yang seharusnya dihadapi oleh Walter seorang diri. Sean pun tidak mengerti. Namun seakan-akan ada yang mendorongnya untuk melakukannya. Bukan hanya sekedar melampiaskan amarah. Namun juga menikmati setiap detik yang ada. Pada dasarnya Sean adalah seorang pangeran dari Keluarga Ephraim. Tidak menyukai kekerasan, luka, darah. Dan segala hal yang berbau kejahatan. Sean tidak pernah bertarung serius sebelum-sebelumnya. Segala pertarungan ia serahkan pada sahabat sejatinya, Walter. Hanya saja kali ini berbeda. Sean bertarung. Ingin memenangkan pertarungan kali ini dengan kekuatannya sendiri. Tidak ingin lagi berpangku tangan pada Walter. Walter sendiri merasa bahwa musuh-musuhnya kali ini tidak ada apa-apanya. Bisa dengan mudah ia kalahkan. Apalagi

Sean, Rias, dan Walter bertemu di sebuah restoran. Mereka mengambil ruangan VVIP untuk memastikan tidak ada yang melihat dan mendengarkan mereka. Sehingga mereka bisa dengan bebas membicarakan apapun yang mereka mau. Kebebasan.Mereka telah memenangkan peperangan. Mereka berhasil mengalahkan Keluarga Eugenia. Beck berada dalam kendali penuh Sean saat ini. Keberadaannya dirahasiakan dari semua orang. Termasuk Alicia.Mengenai Alicia, Walter masih nampak menjaga jarak dari istrinya itu. Walter bahkan benar-benar tidak menemui Alicia untuk menanyakan kondisi perempuan itu setelah melahirkan. "Aku dengar kamu jarang kembali ke rumah beberapa hari belakangan ini, kenapa?" tanya Sean memegang gelas berisikan bir miliknya."Aku kembali. Hanya saja aku pulang tengah malam," balas Walter memegang sumpit."Benarkah? Kenapa aku tidak melihatmu?" tanya Rias yang sampai saat ini masih bertugas sebagai asisten Alicia."Mungkin karena kamu sudah tidur," jawab Walter mengamati sumpit."Bukankah kita

Alicia terbangun saat tengah malam. Saat matanya terbuka lebar, Alicia melihat sisi lain kasurnya kosong. Tidak ada suaminya yang biasanya tidur di sisi itu menemaninya setiap malam. Masih ada Yuna yang tertidur di box bayi yang memang diletakkan tak jauh dari kasur. Namun tetap saja suasana terasa sepi dan dingin. Alicia merasa dicampakkan.Saat sedang merenungi kondisinya, Alicia merasa bahwa dirinya haus. Secara perlahan, Alicia bangun dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar. Dengan usahanya, Alicia sama sekali tidak membuat suara keras sehingga anak perempuannya yang baru menginjak usia seminggu itu masih tidur terlelap.Alicia berjalan masuk ke dalam lift untuk menuju ke lantai satu. Saat ada di dalam lift, Alicia ingat bahwa lift itu dibangun oleh Walter karena suaminya tidak mau Alicia kelelahan. Dan semua orang-orang yang bekerja di sana pun direkrut untuk menjaga dan membantu Alicia yang saat itu sedang hamil. Itu sangat menyentuh hati Alicia. Namun sekarang semuanya tera

Sean sudah mencari tau tentang semua aktivitas Walter selama satu minggu ke belakang. Ia menemukan bukti bahwa selama satu minggu, Walter benar-benar melatih tubuhnya. Seperti seorang petinju yang dalam waktu hitungan hari akan naik ke atas ring.Sean pun sadar bahwa hilangnya Walter dua hari ke belakang karena laki-laki itu sudah dalam perjalanan menuju ke Filandia. Tempat yang Sean yakini tidak akan pernah bisa ia masuki mulai sekarang. Karena Keluarga Fletcher sudah mengetahui tentang kondisi mereka berdua dan bisa saja Keluarga Fletcher mengirim orang untuk menangkap Sean.Namun Sean tidak menyerah. Sean akan pergi ke sana dan membantu Walter. Sean tidak pandai dalam beladiri. Maka dari itu, Sean mendatangkan seseorang yang sangat ahli dalam beladiri. Seseorang yang memupuk seluruh dasar kemampuan beladiri yang dimiliki Walter. Seke.Menggunakan uang dan kekuasaannya, Sean berhasil mengeluarkan Seke dari penjara dan membawanya ke rumahnya. Untuk membahas tentang kepergian Walter