“Mas ayo dong angkat,” gerutu Seruni sambil mondar-mandir. Dia wanita bersuami tapi seperti janda,tak pernah ada perhatian dan kasih sayang dari suaminya. Seharusnya Seruni baik-baik saja itu sudah biasa tapi dalam keadaan kalut seperti ini dia butuh sandaran, dia butuh pegangan dan siapa lagi orang pertama yang harus dia hubungi kalau bukan suaminya. “Bagaimana?” tanya Tita yang dengan cekatan mengemas beberapa baju dan keperluan Seruni, sedangkan untuk keperluan baby Day sudah dicover mbak pengasuh. “Nggak diangkat.” “Kamu tinggalkan pesan saja, siapa tahu dia sedang rapat dan nanti nyusul. Kamu pergi sama sopir saja.” Seruni terdiam lalu mengangguk, otaknya bahkan tak mampu untuk berpikir lagi, dia sudah kalut. Sejak kematian sang ibu, Seruni terus berusaha menjauh dari ayahnya, bahkan saat laki-laki cinta pertamanya itu berusaha mendekat. Kini saat mendengar kabar yang tak mengenakkan tentang snag ayah dadanya berdebar kencang. Baru dia sadari dia sangat takut kehilangan a
Terakhir Diperbarui : 2025-07-15 Baca selengkapnya