"Saya hanya mengutarakan fakta, Mas. Lagi pula, tidak mungkin, saya membiarkan Anda bertahan hanya karena keinginan Bu Laila. Anda berhak bahagia dengan pilihan Anda sendiri." Maria tersenyum usai mengatakannya.Senyum yang selalu diperlihatkan pada Arfan, meski pria itu tak pernah bersikap hangat padanya."Maria, bukan kamu yang bisa menilai kebahagiaan saya dari mana.""Iya, saya paham. Tapi, saya tau kalau bahagia Anda itu bukan sama saya.""Maria ....""Maaf, saya permisi dulu. Bilqis tadi meminta saya untuk menemaninya belajar. Sekalian saya mau memijat kaki Ibu. Kalau Anda lapar, saya sudah menyiapkan makanan yang berbeda untuk Anda." Maria beranjak meninggalkan Arfan yang mematung.***"Bu, besok saya izin mau ke rumah Ayah. Apa Ibu tidak keberatan jika saya tinggal untuk sehari semalam?" Maria bertanya sembari memijat kaki Bu Laila, mertuanya. Meski Bu Laila menolak, namun Maria tetap melakukannya. Sama seperti pada mantan mertuanya dulu, Bu Mayang. Bagi Maria, inilah cara ba
Last Updated : 2025-07-10 Read more