"Ada kejadian seru, ya?"Maria terkejut saat tiba- tiba saja Arfan duduk di hadapannya. "Eh, itu ...." Ia tak melanjutkan ucapannya. Sepertinya membahas hal yang menjadi masa lalu tak perlu ia bahas."Aku sudah lihat tadi. Tak perlu dibahas juga. Ada Bilqis yang tak pantas mendengarnya."Maria tertegun. 'Gimana, sih? Tadi sok- sokan nanya kayak mau bahas. Tapi, sekarang seperti aku yang salah,' batinnya."Bilqis kamu makan yang banyak, ya. Kalau masih kurang bilang saja nanti Ayah pesenin lagi," ujar Arfan sembari mengusap kepala Bilqis dengan sayang."Iya, Ayah. Makasih banyak, ya." Kedua mata Bilqis menyipit saat mengulas senyum.Melihat Bilqis senang, Maria merasa bahagia. Selama ini, ia hampir tak pernah membahagiakan putrinya. Kenyataan membuat dirinya harus sadar bahwa ia hanya seorang istri yang tak berpenghasilan. Sehingga, untuk membeli keinginan ia sampingkan dan lebih mengutamakan kebutuhan."Kamu juga. Kalau kurang bilang saja. Makan yang banyak biar agak gemukan dikit," k
Terakhir Diperbarui : 2025-06-26 Baca selengkapnya