Asap masih mengepul dari mobil yang terbakar di jalan layang. Api memakan sisa-sisa logam, melahapnya dengan suara berderak seperti suara tawa iblis dari kegelapan. Sirene polisi terdengar semakin dekat, namun bagi Edgar, suara itu hanyalah gangguan. Tubuhnya penuh luka, kepalanya berdenyut hebat, tapi ia memaksa menyeret langkah ke tepi jalan. Matanya menatap kosong ke kobaran api itu, hatinya seakan diremas. Tuan Dominic… Satu hal yang ia ketahui dengan pasti, bahwa penculikan ini bukanlah pekerjaan sembarangan. Sabuk pengaman yang terpotong bersih adalah bukti yang kuat. Ada seseorang yang masuk ke mobil hanya dalam hitungan detik, menarik Dominic keluar, dan meninggalkan jebakan agar Edgar tak sempat menyadari. Edgar menggertakkan gigi. “Sial… mereka benar-benar membidik Tuan Wolfe.” *** Malam itu di hotel, Aveline terbangun dengan napas tersengal. Dadanya terasa berat, seakan ada tangan dingin yang mencekik lehernya. Ia melihat jam di meja samping ranjang, pukul
Last Updated : 2025-08-19 Read more