Malam itu, makan malam mereka berlangsung dengan tenang. Dominic dan Aveline duduk berseberangan di meja panjang yang dihiasi lilin-lilin kecil dan kelopak mawar kuning. Cahaya lampu kristal memantul lembut di dinding batu yang hangat, memandikan ruangan dengan nuansa emas. Dominic sesekali melontarkan senyum kecil, menyuapi Aveline sesendok demi sesendok hidangan favorit calon istrinya itu. Ia memperhatikan setiap reaksi Aveline, seolah mencatat dalam diam bagaimana cara gadis itu menatap sup krim, menyentuh gelas anggur, hingga tertawa kecil saat hidangan penutup disajikan. “Aku suka malam seperti ini,” ucap Aveline akhirnya. “Hening, tenang, dan kamu... tidak terlalu menyeramkan,” ujarnya menggoda. Dominic terkekeh pelan. “Aku bisa lebih menyeramkan seperti dulu kalau kamu mau.” Aveline ikut tertawa sambil menggelengkan kepala. "Tidak, aku lebih suka Dominic Wolfe yang sekarang," ungkapnya jujur, lalu mengulum senyum saat pria itu meraih tangannya dan mengecup lembu
Last Updated : 2025-07-09 Read more