“Siapa kamu!” Seorang bertato menahan bahu Zevaran, saat menerobos area pembatas.“Aku pemilik lahan ini,” sahut Zevaran santa, tidak gentar dengan tubuh-tubuh besar di depannya.Pria itu medecih sinis, sembari mendorong tubuh Zevaran menjauh dari lahan tersebut.“Pergilah, lahan ini milik bos kami,” imbuhnya, mengusir seraya mengeluarkan badik kecil dari balik saku jaket kulitnya.“Tapi aku sudah membeli lahan ini,” sahut Zevaran, membalas dengan mengeluarkan senjata apinya dari balik kemejanya. Melihat benda kecil yang mematikan itu, beberapa manusia bertato lainnya mulai bangkit dengan benda tajam di tangan mereka masing-masing.“Zev, Zev ..., mending kita mundur aja, bahaya! Kita lagi bawa Nahla,” bisik Hamdan, menarik Zevaran mundur.“Sebentar,” bisik Zevaran enggan beranjak, pantang baginya di pandang pengecut.“Sampaikan pada bos kalian, segera kembali ..., selesaikan urusannya denganku,” imbuh Zevaran sambil melangkah pergi meninggalkan tempat tersebut.Dalam perjalanan Zevara
Terakhir Diperbarui : 2025-05-20 Baca selengkapnya