All Chapters of Obsesi Gila Suami Sahabatku: Chapter 101 - Chapter 110

Letta Langsung menyentuh wajah Nathan. Ia berikan kecupan sejenak, kemudian mendorong tubuh besar itu agar tidak terus menimpanya.“Not now, Nathan. Kita fokus dulu ke masalah kita, ya? Kalau semuanya sudah selesai, paling tidak aku bisa bernapas dengan tenang, oke?” ajak Letta.Akhirnya, Nathan yang pasrah dan menerima dengan berat hati, hanya bisa memasang wajah kecewa sambil memalingkan diri. Jelas Nathan tak bisa terima begitu saja apa yang dikatakan Letta.Meski begitu, tangan Nathan masih berada di dalam pakaiannya, sibuk meremas-remas milik Letta. Dibiarkan saja oleh Letta, anggap sebagai penenang untuk Nathan yang sudah gelisah.“Aku jadi penasaran, apa yang membuatmu bisa jatuh hati dengan Jenna? Tak mungkin kamu tiba-tiba langsung berubah perasaan, kan?”Seperti wanita pada umumnya, Letta sangat suka mencari masalah, dan ini adalah masalah yang dia perbuat. Nathan sudah tertegun duluan. Ia melihat Letta yang sangat penasaran, namun dirinyalah yang justru ragu untuk menjawabn

James mendapatkan kata-kata itu jelas tak merasa senang. Ia tahu betul, Nathan tengah menyindirnya dengan tegas. Dan itu membuat James kehilangan sedikit harga dirinya di depan Letta.“Wa- wahhhh. Mungkin kamu lupa, kalau kamu-““Ah, aku punya bukti apa yang kamu lakukan dengan Jenna, kalau kamu tak tahu. Aku tahu setiap gerak-gerikmu, bahkan tahu, ke mana uang yang diambil Jenna pergi. Apa kamu tak keberatan kalau orang-orang tahu perihal ini?” ujar Nathan.“A- Apa?!”Nathan hanya tersenyum tipis menanggapinya. Namun, itu sudah lebih dari cukup untuk membuat James tak lagi bicara macam-macam. Nathan sudah tahu kalau James akan mendekati Letta.“Hahaha, maaf mengganggumu, Tuan Nathan. Aku harap, pertemuan ini tak merusak bagaimana kita kedepannya,” ucap James, yang langsung berbalik badan meninggalkan tempat.Setelah melihat James semakin menjauh, Nathan langsung memegang erat tangan Letta, terasa khawatir karena basah akan keringat dingin.Letta melirik, dan melihat tangan Nathan yan

Video yang ditonton oleh orang-orang yang sedang mencari berita, para peninjau yang memang ingin tahu perkembangan kabar perceraian Nathan, bahkan beberapa rekan Nathan yang memang mengenal Jenna.“Suaranya yang bergemuruh dalam ruangan membuat keributan yang berlebihan. Terlebih, Jenna benar-benar terekspos di sana. Tak ada yang ditutupi sedikitpun.“Hentikan! Aku bilang hentikan!” Jenna meminta kepada tim pengadilan untuk mematikan video.Bahkan, Jenna sampai bersimpuh dan menangis kencang sekali. Tak ada pengampunan sedikitpun. Rekaman itu berakhir di akhir video. Banyak orang-orang yang mulai membicarakan bagaimana Jenna dalam rekaman itu.Jenna sesenggukan di bawah sana. Jenna memutar sedikit pandangannya melihat ke arah Nathan yang masih menatapnya dengan tatapan yang datar. Terlihat tak ada tatapan kasihan dari matanya, yang membuat Jenna semakin menangis.“Sudah! Diam semua.”Hakim mengetuk palu dengan keras agar suasana persidangan kembali lebih tenang. Ketika orang-orang mul

Nathan perlahan mulai turun, dan mulai menghirup napas dalam-dalam di antara kedua buah dada Letta sambil meremasnya. Letta melihat bahwa Nathan memejamkan mata sembari terus melakukannya.Kedua tangan Letta meremas sprei di bawahnya. Jantungnya berdebar kencang, membuat Letta jadi semakin bersemangat dengan apa yang sudah dilakukan Nathan.“L- Love….” Desah Letta, saat merasakan Nathan mulai membuka branya.Lidahnya dengan lihat dan juga liar mulai menarik di atas sana, membuat Letta merasakan sensasi yang jauh lebih menyetrum daripada sebelumnya. Letta merasakan Nathan menyesap begitu kuat sampai menari nafsunya yang besar.Tak lama, tangan Nathan turun, menurunkan dalaman segitiga Letta sambil mengelus lembut pahanya yang halus. Letta merasakan jelas ada sesuatu yang mulai menyentuh area kewanitaannya, dan membuat Letta semakin merasa bergejolak.“Na- Nathan….” Panggil Letta, yang semakin tak bisa menahan dirinya saat Nathan mulai melakukannya.Nathan bangun dari tubuhnya yang din

Letta merasakan pelepasan yang lebih luar biasa daripada sebelumnya. Sampai-sampai Letta merasakan cairan yang keluar dari bawah sana seperti menggucur layaknya air mancur. Letta sampai gemetar di kedua kakinya, karena merasakan serangan yang tak terkira.Nathan mengeluarkan jarinya dengan segera, lalu membalikkan tubuh Letta menghadapkan. JLEBBB. Ia kembali masukkan miliknya, dan kini memompa Letta dari bawah dengan cepat.Tubuh Letta yang terasa seperti melompat-lompat tak bisa menjelaskan apa yang saat ini sedang dia rasakan. Semakin lama, Nathan membuat ritme yang berubah dan membuat Letta justru semakin tak karuan.“Ahhh…. Na- Nathan!!! Ini… Ini …. Sangat enak!” seru Letta, yang sampai mendongakkan kepala merasa tak bisa menahan lagi.Nathan kembali mengubah posisi, dan kini Letta di bawah sedang ia tindih. Tusukannya semakin terasa berbeda. Letta semakin mendesah, sampai-sampai Nathan harus menutup mulut Letta dengan telapak tangannya agar tak berteriak.“Yahh… Jangan berisik… L