“Bagus ya, jam segini baru keluar kamar. Udah kayak nyonya aja,” sindir Puspa, tangannya bersedekap sementara tubuhnya bersandar di dinding, tatapannya tajam menelusuri sosok Vita yang baru melangkah keluar.Vita menundukkan kepala, suaranya lirih. “Maaf, Bu. Aku lagi gak enak badan, makanya baru sempat keluar.”Puspa mendengus, matanya menyipit tajam. “Ah, alasan. Kalau udah malas, selalu aja ada yang dijadiin dalih.”Vita menunduk, menekan napasnya yang terasa sesak. Perkataan Puspa menusuk, tapi ia memilih diam. Rasa nyeri di dadanya semakin kuat, tapi ia tahu, membalas hanya akan membuat semuanya semakin keruh.Puspa mendecak, lalu melangkah mendekat dengan tatapan meremehkan. “Gak usah pura-pura sakit. Kalau memang istri yang baik, meskipun gak enak badan tetap bangun pagi, beresin rumah, nyiapin sarapan suami. Bukan malah enak-enakan tidur sampai siang.”Vita mengepalkan tangannya di sisi tubuhnya, menahan gejolak di dadanya. Ingin rasanya membela diri, mengatakan bahwa selama i
Terakhir Diperbarui : 2025-05-03 Baca selengkapnya