"Ya bales lah kalau dia chat kamu. Kenapa muka kamu jadi gitu? Emangnya dia kecelakaan?" tanya Lalita sambil menyipitkan mata, curiga."Enggak, Litaaaa… amit-amit banget, jangan sampai begitu!" sahut Brian cepat, ekspresinya sedikit panik."Ya terus kenapa sih, Brian?" Lalita mengernyit, nada suaranya mulai terdengar kesal. Ia melipat tangan di dada.Brian menghela napas pelan, lalu duduk di sofa dengan berat hati. Ia menepuk tempat kosong di sebelahnya, mengisyaratkan agar Lalita ikut duduk."Kenapaa?" desak Lalita lagi, kali ini dengan nada lebih lembut.Setelah beberapa detik hening yang canggung, Brian akhirnya membuka suara. Suaranya rendah dan penuh keraguan.Ia jujur—mengakui bahwa ia masih menyimpan rasa pada Diana. Perasaan itu datang lagi, tiba-tiba, seperti luka lama yang belum benar-benar sembuh.Dan sekarang, Brian merasa bersalah. Ia takut menyakiti Lalita jika berbalas pesan pribadi dengan Diana."O&
Last Updated : 2025-07-06 Read more