David memandangi Lalita lekat-lekat, seolah mencoba menangkap makna dari kata-katanya. Meski situasi ini terasa janggal baginya, ekspresi Lalita begitu serius, tak ada tanda keraguan sedikit pun."Baiklah kalau itu keputusan kamu," ucap David pelan, lalu menghela napas. "Tapi, aku tetap pengen dapet nomor kamu."Lalita mengernyitkan dahi, kebingungan. Sebelum ia sempat memberi jawaban, David buru-buru melanjutkan kalimatnya."Sebagai teman, tentunya..." tambahnya, sedikit gugup.Lalita menatapnya tajam, tak yakin dengan alasan yang baru saja didengarnya. "Why? Aku rasa gak ada untungnya buat kamu," tanya Lalita, suaranya ragu.David tersenyum tipis, mencoba menjelaskan dengan cara yang lebih santai. "Memang gak ada sih, tapi aku suka aja ngobrol sama kamu. Lagian, aku juga gak terlalu punya temen di sini. Kalau ada kamu, kayaknya akan lebih seru.""Pffftttt, hahaha. Alesan macam apa itu..." Lalita tertawa geli, merasa agak aneh deng
Terakhir Diperbarui : 2025-07-13 Baca selengkapnya